Pakar ITB Ingatkan Petingnya Tata Ruang di Daerah Rawan Bencana

- 22 November 2022, 14:22 WIB
Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano
Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano /

PORTAL BANDUNG TIMUR - Gempabumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur Magnitudo 5,6 pada Senin, 21 November 2022, disebut-sebut dipicu oleh sesar Cimandiri. Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano menjelaskan, Sesar Cimandiri tergolong sesar aktif dan merupakan bidang rekahan yang disertai dengan adanya pergeseran, mengalami retakan, atau memiliki celah.

"Pada sesar ini terdapat akumulasi tegangan tektonik yang menjadi gaya penerus gempa. Jika ditilik melalui pendekatan geologi, juga menunjukkan hal yang serupa," kata Irwan Meilano dalam keterangan tertulis, Selasa 22 November 2022.

Ia menyebutkan, sesar ini termasuk sumber gempa yang independen dan tidak dipengaruhi oleh gempa-gempa sebelumnya, sehingga terdapat potensi gempa yang signifikan terjadi di masa depan. Menurutnya, ada pembelajaran yang bisa dipetik dari bencana gempa tersebut.

"Concern utama berada di pemerintah dan pemda, perlu ada upaya untuk memahami bahwa daerah tersebut memiliki potensi gempa. Penataan ruang dan kaidah pembangunan yang dilakukan tiap daerah harus disesuaikan dengan struktur geologinya serta jaraknya dari sumber gempa," ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, masyarakat juga harus melek literasi dan pengetahuan bahwa mereka tinggal di daerah yang rawan gempa sehingga mitigasi dapat dilakukan.***

Editor: Syiffa Ryanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x