BMKG, Hingga pukul 15.00 WIB Rangkaian Gempa Susulan di Perairan Laut Maluku Masih Terus Terjadi

- 18 Januari 2023, 18:33 WIB
Pusat gempa bumi magnitudo 7,1 yang melanda perairan laut Maluku Utara  Rabu 18 Januari 2023.
Pusat gempa bumi magnitudo 7,1 yang melanda perairan laut Maluku Utara Rabu 18 Januari 2023. /Sumber : Instagram @infobmkg/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan gempa susulan atau aftershock melanda wilayah laut Maluku, Rabu 18 Januari 2023 hingga pukul 15.01 WIB masih terjadi. Sebelumnya gempa bumi berkekuatan magnitudo 7.0 terjadi pada pukul 13.06 WIB.

Sebagaimana dalam keterangannya Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dikutip dari instagram @daryonoBMKG,  hingga pukul 14.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 10 aktivitas gempa bumi tektonik susulan atau aftershock yang melanda wilayah Laut Maluku. Rangkaian gempa bumi susulan  terjadi dengan kekuatan magnitudo 3,8 hingga magnitudo 5,3.

Sementara gempa bumi susulan kembali terjadi pada pukul 15.01 WIB dengan magnitudo 5,4. Gempa bumi berpuat di laut dikedalaman 10 kilometer di 146 kilometer  Barat Laut Tobeli Maluku Utara.

Baca Juga: Jadwal India Open 2023 Hari Ini, Indonesia Tanpa Ganda Putri

Guncangan gempa bumi pertama yang melanda wilayah perairan Maluku menurut Daryono terjadi pada hari Rabu 18 Januari 2023 pukul 13.06.14 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi memiliki parameter update dengan magnitudo 7,0.

Sementara episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,80 derajat Lintang Utara dan  127,03 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 124 kilometer arah Selatan Kota Melonguane, Sulawesi Utara dikedalaman 71 kilometer.

Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya menurut Daryono, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah. Gempa bumi terjadi  di picu deformasi batuan dalam Lempeng Laut Maluku.

Baca Juga: RH (20) Sang Begal, Awalnya Iseng Jadi Ketagihan Karena Mendapatkan Kepuasan

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike slip. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI,” ujar Daryono.

Dampak dari rangkaian gempa bumi tektonik dirasakan di daerah Kepulauan Talaud, Sangihe, Sitaro, dan Tidore. Gempa dirasakan  dengan skala intensitas III-IV MMI dimana getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Getaran gempa bumi juga dirasakan di daerah Minahasa, Manado, Minahasa Utara, Bitung, Ternate, Sofifi, Halmahera Timur, dan Minahasa Tenggara. Juga oleh masyarakat di Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan, Halmahera Barat, Halmahera Utara, Bolaang Mongondow, hingga Kepulauan Banggai Kepulauan.

Getaran gempa bumi dirasakan  dengan skala intensitas III MMI. Dimana getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Sementara di  Kota Gorontalo getaran gempa bumi dirasakan dengan skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Masyarakat dihimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh getaran. Memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

Selain itu diingatkan agar kepada masyarakat untuk tidak panik dan terus waspada serta mengupdate informasi terbaru dari BMKG. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi Instagram atau Twitter @infoBMKG maupun website https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id, telegram channel https://t.me/InaTEWS_BMKG, atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah