Kawah Gunung Bromo Keluarkan Pijar, Tercium Bau Belerang Sangat Kuat

- 4 Februari 2023, 14:45 WIB
Pijaran api di kawah Gunung Bromo yang mengalami peningkatan aktivitas pada Rabu 3 Februari 2023 malam.
Pijaran api di kawah Gunung Bromo yang mengalami peningkatan aktivitas pada Rabu 3 Februari 2023 malam. /Sumber : PVMBG Badan Geologi/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi melaporkan kawah Gunung Bromo Kabupaten Malang dan Lumajang Jawa Timur  terjadi peningkatan.  Teramatinya sinar api dari dalam kawah Gunung Bromo berdasarkan pengamatan visual pada pada 3 Februari 2023 pukul 21.14 WIB. 

Perkembangan terakhir aktivitas kawah Gunung Bromo hingga tanggal Sabtu 4 Februari 2023 pukul 08.00 WIB  sebagaimana dilaporkan PVMBG Badan Geologi, telah terjadi peningkatan aktivitas kawah Gunung Bromo berupa teramatinya sinar api dari dalam kawah Gunung Bromo. Peningkatan teramati berdasarkan pengamatan visual pada tanggal 3 Februari 2023 pukul 21.14 WIB. 

Dari bibir kawah Gunung Bromo tercium bau belerang sangat kuat dan terdengar suara gemuruh. Asap kawah dalam 1 minggu terakhir teramati berwarna putih tipis hingga tebal dengan ketingian 50 hingga 900 meter dari puncak.

Baca Juga: Berawal dari Objek Wisata Situ Cangkuang, Polres Garut Amankan 167 Batang Pohon Ganja dan Bibit Pohon Ganja

Sementara vegetasi pada dinding kaldera sebelah timur berwarna kuning dan mengering akibat paparan asap kawah Gunung Bromo. Pengamatan kegempaan menunjukkan masih terekamnya tremor menerus dengan amplitudo 0.5 hingga 1 mm yang dominan 0.5 mm.

Juga disertai pula terekamnya Gempa Vulkanik Dalam dan Gempa Vulkanik Dangkal, yang menunjukkan adanya proses fluktuasi tekanan di dalam tubuh Gunung Bromo yang disertai oleh aliran fluida ke permukaan.

Potensi bahaya yang bisa ditimbulkan akibat meningkatnya aktivitas kawah Gunung Bromo adalah terjadinya erupsi freatik ataupun magmatik dengan sebaran material erupsi berupa abu dan lontaran batu pijar. Erupsi abu maupun lontaran batu pijar dapat mencapai radius 1 kilometer dari pusat kawah, serta keluarnya gas-gas berbahaya bagi kehidupan.

Baca Juga: Sopir Audi Penabrak Mahasiswi Selvi Amalia Sudah Dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Cianjur

Berdasarkan hasil evaluasi secara menyeluruh maka tingkat aktivitas Gunung Bromo pada tanggal 4 Februari 2023 pukul 08.00 WIB masih pada Level II (Waspada).Tingkat aktivitas G. Bromo dapat dievaluasi kembali jika terdapat perubahan aktivitas secara visual dan instrumental yang signifikan.

Rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini, kepada masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengujung atau wisatawan maupun pendaki tidak memasuki area kawah dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo.

Masyarakat di sekitar Gunung Bromo, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Bromo agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.  Pemerintah Daerah maupun BPBD di Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Bromo di Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (022) 7272606 di Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Peta kawah Gunung Bromo di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang Jawa Timur yang mengalami peningkatan aktivitas pada Jumat 3 Februari 2023 malam.
Peta kawah Gunung Bromo di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang Jawa Timur yang mengalami peningkatan aktivitas pada Jumat 3 Februari 2023 malam.
Masyarakat dapat memantau Informasi perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Bromo dan gunung api lainnya di Indonesia melalui aplikasi Magma Indonesia atau pada website magma.esdm.go.id

Gunung Api Bromo merupakan gunung api kerucut cinder yang berada dalam kaldera Tengger dengan ketinggian mencapai 2329 mdpl.  Secara administratif gunung api ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. 

Karakter erupsi Gunung Bromo berupa erupsi eksplosif dan efusif dari kawah pusat. Erupsi tersebut mengeluarkan abu, pasir, lapilli, dan terkadang melontarkan lava pijar dan bom vulkanik. Erupsi terakhir terjadi pada bulan Juli 2019 berupa erupsi freatik yang tanpa didahului oleh peningkatan kegempaan yang signifikan.

Aktivitas kawah Gunung Bromo dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bromo yang berada di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x