Christina Aryani Dukung Upaya Kemlu Pulangkan WNI di Palestina

- 10 Oktober 2023, 22:45 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani dukum Kementerian Luar Negeri mengupayakan kepulangan warga negara Indonesia di Palestina.
Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani dukum Kementerian Luar Negeri mengupayakan kepulangan warga negara Indonesia di Palestina. /DPR RI/rumi/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani mendukung penuh upaya Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang tengah merencanakan evakuasi warga negara Indonesia di Palestina akibat kondisi terkini konflik antara Palestina dengan Israel. Christina Aryani juga mendukung Kemenlu yang terus menyerukan perdamaian diantara pihak yang berseteru.

“Cukup memprihatinkan, Israel mendeklaraskan perang terhadap Hamas Palestina. Serbuaan itu dilakukan Israel untuk membalas serangan Hamas yang menewaskan ratusan warga Israel pada Sabtu (7 Oktober 2023) lalu, namun dapaknya banyak jatuh korban jiwa meninggal maupun terluka,” ujar Christina Aryani kepada wartawan Selasa 10 Oktober 2023.

Konflik antara Israel dengan Hamas maupun militant Islam lainnya menurut Christina Aryani cukup memprihatin dan mengkhawatirkan bagi warga sipil, khususnya warga negara Indonesia yang berada di Palestina.  "Situasi perang sangat memprihatinkan kita semua. Harus dihentikan atas nama kemanusiaan. Dan kami mendukung penuh upaya Kemenlu untuk memulangkan WNI ke tanah air," kata ChristinaAryani.

Baca Juga: Fadli Zon, Negara Negara Harus Netral Sikapi Konplik Palestina Israel

Tak hanya itu, dirinya juga mendukung atas imbauan bagi WNI untuk tidak bepergian ke Palestina maupun Israel yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri belum lama ini. Christina berharap, rencana kontingensi termasuk evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Palestina maupun Israel berjalan lancar sesuai dengan rencana.

"WNI kita imbau agar aktif membangun komunikasi dengan KBRI Amman, KBRI Kairo dan KBRI Beirut untuk mendapatkan update informasi situasi di sana," ucap Politisi Fraksi Partai Golkar itu.

 Kelompok Hamas dan Israel diketahui telah terlibat dalam konflik bersenjata sejak Intifada Palestina Pertama. Pertempuran berlanjut di Israel selatan pada Senin (9/10/2023) pagi, setelah pemerintah Israel menyatakan perang dan mengintensifkan pemboman di Jalur Gaza. Hal tersebut merupakan respons pembalasan atas serangan mendadak besar-besaran yang dilakukan Hamas.

Baca Juga: Pertempuran Militan Palestina Jihad Islam dengan Militer Zionis Israel Memasuki Hari ke 5 Tewaskan 33 Orang

Hamas bergerak dari Gaza kemudian memasuki Israel melalui darat, laut, dan udara. Bahkan beberapa diketahui menggunakan paralayang. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan sekitar 2.200 roket ditembakkan ke Israel, namun pihak Hamas menyebutkan angkanya mencapai 5.000.

Komandan militer Hamas Muhammad Al-Deif menyebut operasi tersebut adalah respons terhadap serangan kepada perempuan, penodaan masjid al-Aqsa di Yerusalem, dan pengepungan Gaza. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x