Konplik 11 Hari Israel-Palestina Berakhir, Langkah Besar PBB di Sidang Pleno ke-67

- 21 Mei 2021, 17:02 WIB
Masyarakat Palestina rayakan gencatan senjata dengan turun ke jalan
Masyarakat Palestina rayakan gencatan senjata dengan turun ke jalan /Reuters

PORTAL BANDUNG TIMUR - Setelah melalui Debat Umum Sidang Pleno ke-67, Sidang Majelis Umum PBB yang berlangsung di Markas PBB, New York, AS Kamis 20 Mei 2021 waktu setempat membuahkan hasil. Pemerintah Israel dan Palestina juga Hamas memutuskan mengakhiri konplik yang terjadi selama 11 hari telah menewaskan 230 orang warga Palestian dan 12 orang Israel.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres keputusan gencatan senjata akan dilanjutkan dengan membuka kembali negosiasi penyelesaian dua negara berdasarkan garis teritorial sebelum perang 1967. Pihaknya juga meminta para pemimpin dunia  untuk mengembangkan paket rekonstruksi  yang mendukung rakyat Palestina dan memperkuat institusi mereka.

Dalam hitungan mundur untuk gencatan senjata pada pukul 2 pagi waktu setempat pada hari Jumat, tembakan roket Palestina terus berlanjut dan Israel melakukan setidaknya satu serangan udara. Masing-masing pihak mengatakan siap membalas setiap pelanggaran gencatan senjata oleh pihak lain.

Baca Juga: Ekonomi Kreatif Kota Bandung Terpuruj, Yana Mulyana Ajak Kolaborasi Kemenparekraf

Negara Mesir yang menjadi perantara gencatan senjata, mengumumkan akan mengirim dua delegasi untuk memantau gencatan senjata tersebut. Dalam jangka pendek, upaya internasional akan difokuskan untuk memastikan gencatan senjata berlangsung dan memulai tugas bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi di Gaza.

Gencatan senjata terjadi setelah kabinet Israel bertemu dengan gencatan senjata timbal balik dan tanpa syarat yang diusulkan oleh Mesir. Hamas dan Jihad Islam juga menegaskan kesepakatan bersama dan simultan.

Sementara Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan para pihak yang berkomplik harus menyepakati perjanjian gencatan sejata. "Semua pihak harus bekerja untuk membuat gencatan senjata tahan lama dan mengakhiri siklus kekerasan yang tidak dapat diterima dan hilangnya nyawa warga sipil, dalam hal ini Inggris mendukung upaya untuk mewujudkan perdamaian,” kata Dominic Raab, sebagaimana dikutip dari laman TheGuardian.

Baca Juga: Bappenas Tinjau Jaring Besi Penghalang Sampah di Sektor 4/Majalaya Satgas Citarum Harum

Disampaikan Dminic Raab, jika berhasil, perjanjian saat ini akan mengakhiri pertempuran terberat sejak 2014. Dimana serangan udara Israel telah menyebabkan kerusakan luas di Gaza, sementara militan telah menembakkan ribuan roket ke Israel.

Usai keluar kesepakatan gencatan senjata,  kedua kubu mengklaim kemenangan. Seorang pejabat Hamas, Ali Barakeh, mengatakan kepada AP bahwa gencatan senjata itu merupakan kekalahan bagi Netanyahu dan kemenangan bagi rakyat Palestina. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x