Berkat Deterjen Riska Kurniawati Mahasiswa FMIPA Unpad Raih Penghargaan Internasional

- 23 Agustus 2021, 21:59 WIB
Penghargaan tingkat internasional yang diraih mahasiswa Biologi Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran Riska Kurniawati di ajang “International Fair of Youth Research and Education (IFYRE) 2021” yang digelar secara virtual oleh Indonesia Scientific Society, Sabtu 21 Agustus baru lalu.   
Penghargaan tingkat internasional yang diraih mahasiswa Biologi Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran Riska Kurniawati di ajang “International Fair of Youth Research and Education (IFYRE) 2021” yang digelar secara virtual oleh Indonesia Scientific Society, Sabtu 21 Agustus baru lalu.   /Foto : Humas MIPA Unpad

PORTAL BANDUNG TIMUR – Mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung Riska Kurniawati, penghargaan tingkat internasional pada ajang ‘International Fair of Youth Research and Education (IFYRE) 2021’.  Keberhasilan Riska Kurniawati di dapat melalui proyek riset berjudul ‘Eco-Detergent: Biodegradable Detergent from Corn Stover (Zea mays L.) and Lerak Fruit (Sapindus rarak DC) as a Water Friendly Solution’.

Diajang  ‘International Fair of Youth Research and Education (IFYRE) 2021’ yang digelar secara virtual oleh Indonesia Scientific Society, Sabtu 21 Agustus 2021 baru lalu, predikat yang diperoleh Riska Kurniawati  merupakan Diploma ‘Excellent’. “Predikat yang boleh dikata sempurna,” ujar dosen pembimbing Dr. Budi Irawan, M.Si., pada Portal Bandung Timur, Senin 23 Agustus 2021.

Ajang IFYRE 2021 merupakan kompetisi ilmiah tingkat internasional yang diikuti oleh para peneliti profesional, mahasiswa Sarjana, hingga siswa sekolah menegah atas dari seluruh dunia. Setiap peserta yang terpilih berkesempatan mempresentasikan penelitiannya di hadapan panelis. Setiap presenter akan dinilai berdasarkan tiga predikat, yaitu ‘Excellent’, ‘Very Good’, dan ‘Good Research Project’.

Baca Juga: PPKM Jawa Bali Lanjut, Level Bandung Raya Turun ke Level 3

Tahun ini, ajang IFYRE 2021 diikuti oeh 36 tim terpilih untuk mempresentasikan proyek penelitiannya. Riska berkesempatan menjadi presenter bersama 15 presenter lain dari Indonesia, Meksiko, Rusia, Turki, Nepal, dan Irak. “Sementara tim panelis yang hadir terdiri dari 23 orang dari kalangan akademisi,” ujar  Budi Irawan.

Disampaukan Budi Irawan,  pada karya ilmiah tersebut, Riska Kurniawati mengembangkan detergen ramah lingkungan yang dapat terurai secara hayati (biodegradable) dari kombinasi brangkasan jagung dan buah lerak.

Melalui pengembangan detergen ramah lingkungan, Riska berharap suatu saat nanti, detergen kimia tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari. Sebab berdasarkan tinjauan awal, detergen kimia menjadi salah satu agen yang bisa mencemari air secara berkelanjutan.

Baca Juga: Juliari Peter Batubara, 12 Tahun Ditambah Denda RP500 Juta dan Uang Pengganti Rp14 Miliar

Zat kimia detergen juga bisa menimbulkan keracunan dan kematian organisme hidup di air, menyebabkan peristiwa eutrofikasi, hingga mampu menurunkan kadar kualitas air. Selain itu, air yang tercemar detergen akan berbahaya bila digunakan untuk kepentingan hidup manusia.

Dalam proyeknya, Riska Kurniawati mengajukan brangkasan jagung dan buah lerak yang akan dikembangkan untuk mengganti detergen kimia. Kedua bahan itu mengandung saponin sebagai agen surfaktan yang dapat digunakan sebagai pembersih alami dan dapat terdegradasi.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah