Ada Omicron, Disdik dan Dinkes Kota Bandung Akan Lakuan Surveilans Aktif

- 21 Januari 2022, 15:17 WIB
Petugas dari Dinas Kesehatan Kota Bandung tengah melaksanakan tes usap PCR disalahsatu sekolah di kawasan Jalan Cikutra Kota Bandung beberapa waktu lalu. Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota Bandung kembali akan laksanakan surveilans terhadap siswa dan tenaga pengajar peserta pembelajaran tatap muka seiring dengan temuan kasus Omicron.
Petugas dari Dinas Kesehatan Kota Bandung tengah melaksanakan tes usap PCR disalahsatu sekolah di kawasan Jalan Cikutra Kota Bandung beberapa waktu lalu. Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota Bandung kembali akan laksanakan surveilans terhadap siswa dan tenaga pengajar peserta pembelajaran tatap muka seiring dengan temuan kasus Omicron. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Dinas Pendidikan Kota Bandung bersama Dinas Kesehatan Bandung akan melakukan  surveilans aktif atau swab acak kepada siswa dan tenaga pendidik peserta  Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Hal ini dilakukan dengan adanya temuan kasus Omicron di Kota Bandung transmisi lokal.

"Kita rencanakan mulai hari Senin dilakukan surveilans dengan tim Dinkes (Dinas Kesehatan). Hal ini kita lakukan sebagai bentuk antisipasi yang juga merupakan petunjuk teknis  yang menjadi parameter bagi kita apakah PTM ini berdampak atau tidak terhadap kesehatan anak-anak ataupun tenaga pendidik,” ujar Kpala Dinas Pendidikan Hikmat Ginanjar, kepada wartawan Jumat 21 Januari 2022 di Balaikota Bandung.

Menurut Hikmat Ginanjar untuk pelaksanaan, Disdik Kota Bandung akan melakukan koordinasi dengan Dinkes Kota Bandung dalam menentukan telnis pelaksanaan di lapangan. Selain itu akan menentukan sekolah mana yang akan didahulukan dilakukan surveilans aktif atau swab acak.

Baca Juga: Ardhito Pramono Jalani Rehabilitasi Ketergantungan Narkoba di RSKO Cibubur

Dikatakan Hikmat Ginanjar, seperti yang pernah dilakukan pada saat PTM terbatas, teknis surveilans aktif atau swab acak untuk menentukan pengambilan langkah kebijakan. Bilanantinya ditemukan adanya penyebaran Covid-19 di atas 5 persen, makaakan kegiatan PTM di sekolah tersebut akan diberhentikan sementara waktu.

“Tentunya dari jumlah 330 sekolah yang sudah melaksanakan PTM 100 persen akan banyak sekolak yang menjalani surveilans aktif atau swab acak. Karena sesuai petunjuk teknis dari pusat seperti itu, setiap sekolah harus dibawah 5 persen,” pungkas Hikmat Ginanjar. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x