Muhammad Zain, Hadapi Kurikulum Prototipe Guru Madrasah Diminta Ubah Mindset

- 3 Februari 2022, 19:30 WIB
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Muhammad Zain,  saat memberikan pembekalan bagi guru di Balikpapan Kalimatan Timur.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Muhammad Zain, saat memberikan pembekalan bagi guru di Balikpapan Kalimatan Timur. /Foto : Kemenag/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Guru madrasah diminta mengubah mindset untuk mempersiapkan diri dalam menerapkan kurikulum prototipe di masa pandemi Covid-19. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang menggagas kurikulum prototipe harus dapat direspon dengan baik oleh guru madrasah.

Hal tersebut disampaikan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Muhammad Zain, bahwa kebijakan Kemendikbud yang sedang menggagas kurikulum prototipe pendidikan dimasa pandemi Covid-19.

“Kurikulum lebih fleksibel dan meneguhkan peran utama guru sebagai pendidik profesional karenanya guru harus mempersiapkan diri dalam mendesain pembelajaran yang membebaskan dan sesuai minat siswa,” ujar  Muhammad Zain, saat memberikan pembekalan pada Pembinaan Guru dan Tendik bagi Kepala Madrasah jenjang RA, MI, MTs dan MA di Balikpapan Kalimantan Timur.

Ditekankan Muhammad Zain, akan pentingnya peran guru dalam membentuk karakter baik para siswa di tengah membanjirnya berita dan informasi di medsos. Dia melihat anak-anak saat ini banyak mengalami adiksi dan kecanduan gadget. “Peran orang tua dalam mengontrol anaknya juga sangat vital terkait pembentukan akhlakul karimah anak,” tutur Muhammad Zain.

Baca Juga: Ingat, Sunda Bukan Hanya Sekedar Bahasa Juga Suku

Dikatakan Muhammad Zain, Kurikulum Prototipe merupakan kurikulum yang disederhanakan sebagai opsi tambahan untuk diterapkan oleh satuan pendidikan pada tahun ajaran 2022/2023. Setiap lembaga pendidikan dihadapkan pada pilihan penggunaan Kurikulum 2013 atau Kurikulum Prototipe dengan harapan dapat mendorong pembelajaran sesuai kemampuan siswa dan memberi ruang yang lebih luas pada perkembangan karakter serta kompetensi dasar.

Pemberlakuan Kurikulum Prototipe dapat mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa. Kurikulum ini juga diharapkan mampu memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi.

Muhammad Zain menjelaskan, ada tiga karakter utama Kurikulum Prototipe. Pertama, pembelajaran berbasis proyek untuk pengembangan soft skill dan karakter (iman, takwa, akhlak mulia, gotong royong, kebinekaan global, kemandirian, nalar kritis, dan kreativitas). Kedua, fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. 

Baca Juga: Sudah Dua Sekolah di Kota Cimahi Hentikan PTM

“Ketiga, fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal,” paparnya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x