Siswa dan Guru SMP Negeri Satu Atap Cikoneng Cileunyi Kembali Laksanakan 50 Persen

- 17 Februari 2022, 20:30 WIB
Kegiatan Pembelajaran Tatam Muka (PTM) di  SMP Negeri Satu Atap Cikoneng di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung  kembali dilaksanakan 50 persen.
Kegiatan Pembelajaran Tatam Muka (PTM) di SMP Negeri Satu Atap Cikoneng di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung kembali dilaksanakan 50 persen. /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR -  Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMP Negeri Satu Atap Cikoneng di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung kembali harus dilaksanakan 50 persen. Hal ini sesuai dengan kebijakan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19.

Baik guru maupun siswa mengaku sangat sedih harus kembali belajar secara terpisah dengan rekan-rekan. Mereka tak lagi leluasa melaksanakan kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah, setelah sebelumnya pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dilaksanakan 100 persen.

"Mulai hari Senin (14 Februari 2022), para siswa maupun guru di lingkungan SMP Negeri Satu Atap Cikoneng tidak bisa lagi melaksanakan upacara bendera yang sudah biasa dilaksanakan setiap Senin pagi pukul 07.00 WIB. Karena kegiatan belajar atau kegiatan di luar ruang kelas, seperti di lapangan kembali dihentikan atau distop sejak Senin lalu," kata Kartika, S.Pd, salah seorang guru di SMP Negeri Satu Atap Cikoneng, kepada Portal Bandung Timur, Kamis 17 Februari 2022.

Baca Juga: Terseret Sungai Cikondang, 2 Tewas 3 Lainnya Selamat

Kartika pun mengaku prihatin dengan kondisi pembelajaran tatap muka kembali dilaksanakan 50 persen sejak Senin lalu, setelah ada peningkatan kasus pandemi Covid-19 di Kabupaten Bandung dan beberapa wilayah di Jabar.

"Mulai pekan ini, pembelajaran tatap muka kembali 50 persen dan sisanya dengan cara daring atau melalui pembelajaran jarak jauh. Semua kegiatan belajar di luar ruang kelas kembali dihentikan, seperti upacara bendera dan olahraga," katanya.

Pola pembelajaran 50 persen itu, imbuh Kartika, dengan menerapkan enam jam pembelajaran, artinya setiap jam 30 menit. "Anak-anak masuk sekolah jam 07.30 dan pulang jam 11.00, setelah istirahat 30 menit," katanya.

Setelah mereka mengikuti pembelajaran tatap muka selama satu pekan 50 persen, kata Kartika, satu Minggu kemudian belajar daring atau pembelajaran jarak jauh. "Kemudian yang mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah, yaitu 50 persen yang sebelumnya belajar daring. Jadi, para siswa bergantian belajarnya, ada yang PTM 50 persen dan daring 50 persen dengan masing-masing selama sepekan," jelasnya.

Baca Juga: 47 Siswa Positif Covid-19, Pemkot Bandung Belum Terapkan PJJ 100 Persen

Ia mengatakan, para siswa sempat mengikuti pembelajaran  tatap muka 100 persen itu hampir selama satu bulan. "Para siswa sempat melaksanakan upacara bendera dan kegiatan olahraga di luar ruang kelas. Namun saat ini, sudah tak bisa lagi belajar 100 persen karena pandemi Covid-19 yang dikabarkan mulai melambung," katanya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x