Raden Ayu Lasminingrat Jadi Ilustrasi Google Doodle, Ini Sepak Terjangnya Bagi Tanah Priangan

- 29 Maret 2023, 12:15 WIB
Ilustrasi Google Doodle hari ini menampilkan Ayu Lasminingrat pelopor pendidikan di tanah Priangan.
Ilustrasi Google Doodle hari ini menampilkan Ayu Lasminingrat pelopor pendidikan di tanah Priangan. /Sumber : Google/

Pada masanya Raden Ayu Lasminingrat menjadi perempuan Sunda pertama di tanah Priangan yang fasih bercakap-cakap dalam bahasa-Belanda dengan orang-orang Belanda yang berada di Garut.

Namun semangat menuntut ilmunya yang kuat dan semangat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bangkit dari jiwa Raden Ayu Lasminingrat, pada tahun 1865 tersendat karena Raden Haji Muhammad Musa ayahnya meningkahkan Raden Ayu Lasminingrat dengan Raden Tamtoe Somadiningrat atau Pangeran Soegih saat usianya masih 17 tahun. Namun pernikahannya hanya berlangsung beberapa tahun karena Pangeran Soegih meninggal akibat menderita sakit.

Usai kematian Pangeran Soegih suaminya, Raden Ayu Lasminingrat bersama Nyi Raden Aminah Rajapomerat putrinya diminta Raden Haji Muhammad Musa ayahnya diminta untuk pulang kembali ke Limbangan, Garut dan didekatkan dengan Raden Djenon calon Bupati Garut yang kemudian dikenal dengan sebutan RAA Wiratanudatar VIII sebagai Dalem Bintang Bupati Garut.  Puteri Raden Ajoe Lasminingrat, Nyi Raden Aminah Rajapomerat kelak istri R.A.A Soeriadipoetra, Bupati Lebak, Putra Raden Soeria Nataningrat.

Raden Ayu Lasminingrat (tengah) saat berfoto bersama dengan suaminya  Raden Djenon atau RAA Wiratanudatar VIII Bupati Garut yang dikenal sebagai Dalem Bintang Bupati Garut.
Raden Ayu Lasminingrat (tengah) saat berfoto bersama dengan suaminya Raden Djenon atau RAA Wiratanudatar VIII Bupati Garut yang dikenal sebagai Dalem Bintang Bupati Garut.
Usai kembali ke  Limbangan Garut, Raden Ayu Lasminingrat melakukan menulis serta menterjemahkan buku-buku bahasa Belanda kedalam bahasa Sunda sebagaimana yang dilakukan Raden Haji Muhammad Musa ayahnya dan kedua saudaranya Kartawinata dan Lenggang Kencana. Sejumlah karya Raden Ayu Lasminingrat yang disandur dan diterjemahkan dari bahasa Belanda ke dalam bahasa Sunda diantaranya Tjarita Erman dan buku carita Warnasari sebanyak 2 jilid.

Kedua buku karya Raden Ayu Lasminingrat berupa kumpulan buku cerita dari buku Vertelsels het wonderland voor kinderen, klein en groot karangan von Grimm dan J.A.A. Goeverneur menjadi bahan bacaan dan bahan ajar membaca.

Pada tahun 1874 bersama Raden Haji Muhammad Musa ayahnya Raden Ayu Lasminingrat mendirikan Bijzondere Europeesche School atau Sekolah Eropa untuk anak bumi putra dan anak Eropa laki-laki dan wanita. Namun untuk mendapatkan murid di sekolah yang didirikan ayahnya dengan dirinya bukan perkara mudah.

Hal ini terutama disebabkan oleh pengaruh adat lama yang beranggapan bahwa kaum wanita tidak perlu memperoleh pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, Raden Ayu Lasminingrat pertama-tama mengerahkan anak-anak gadis sanak saudaranya dan anak-anak gadis para pegawai negeri untuk menjadi murid sekolah yang didirikannnya.

Demikian juga dengan tenaga pengajarnya, mereka adalah keluarga Raden Ayu Lasminingrat, yaitu Surianingrum (kemenakan), Raden Rajakusumah (cucu), dan Murtiah, seorang guru yang didatangkan dari Bandung.

Baca Juga: Bikin Seller Dapat Omzet Terbesar dan Keuntungan Terbanyak, Simak Marketplace Pilihan pada Ramadan 2023

Gaji dua guru Eropa yang mengajar di sana dibayar oleh para pemuka masyarakat setempat. Sekolah itu adalah satu dari sedikit sekolah yang menerima anak-anak Eropa dan Bumiputra untuk belajar bersama, dan juga merupakan satu dari sedikit sekolah yang membolehkan anak laki-laki dan perempuan belajar bersama.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x