Untuk mendapatkan pengakuan, Raden Ayu Lasminingrat ditemani oleh Dokter Meulder menghadap Gubernur Jenderal di Istana Bogor untuk memohon restu. Usaha Raden Ayu Lasminingrat berhasil dan sekolah yang dikelolanya disahkan sebagai suatu organisasi yang disebut Vereeneging Kautamaan Istri Scholeh dengan akte nomor 12 tanggal 12 Februari 1913.
Dimasa Perang Kemerdekaan diusia yang sudah tidak lagi muda, Raden Ayu Lasminingrat terpaksa harus mengungsi ke wilayah perbukitan Waas Pojok, Bayongbong Kabupaten Garut dan menetap cukup lama.Karena kondisi yang sudah sepuh dan mulai terserang penyakit, Raden Ajoe Lasminingrat dibawa pulang ke kota Garut.
Raden Ayu Lasminingrat menetap dirumah kerabat ibunya dari lingkungan keluarga Menak Sukapura di Jalan Tangsi Kota Garut. Pada 10 April 1948 di usia ke 94 tahun, Rade Ajoe Lasmingrat wafat dan dimakamkan disamping makam Raden Djenon atau RAA Wiratanudatar VIII Dalem Bintang Bupati Garut di pemakaman keluarga besar Raden Haji Muhammad Musa samping Mesjid Agung Garut Jalan Kabupaten Kota Garut, Kabupaten Garut.***