Dikatakan Anne Ratna Mustika, untuk sementara akses penghubung yang dibangun dengan anggaran perubahan itu hanya jembatan sifatnya darurat. Meski begitu, pihaknya berencana membangun jembatan permanen sebagai pengganti jembatan yang ambruk itu.
Namun, untuk membangun jembatan permanen dibutuhkan kematangan perencanaan, karena tanah di lokasi itu cukup labil. “ Butuh penelitian dan kematangan perencanaan, kami tak bisa begitu saja membangun jembatan permanen baru,” ujar Anne Ratna Mustika.
Ditegaskan Anne Ratna Mustika, pihaknya tidak ingin mengulangi pembangunan yang tidak dilakukan secara matang. “Jangan sampai pengalaman kemarin (ambruk) terjadi lagi dan menjadi evaluasi bagi kami, intinya jembatan permanen masih direncanakan," tegas Anne Ratna Mustika.
Baca Juga: Kunjungi Komunitas Adat Terpencil, Tri Rismaharini Diminta Tidak Membangun Rumah Atap Seng
Dengan adanya jembatan sementara menurut Anne Ratna Mustika, mobilitas warga bisa kembali berjalan normal. Sehingga, bisa membantu percepatan pemulihan ekonomi warga di kedua wilayah perbatasan yang saat ini masih dalam bayang-bayang pandemi Covid-19.
“ Meski bersifat sementara, mudah-mudahan jembatan bodem bisa mempermudah akses dan aktivitas warga. Kami ingatkan, agar jembatan ini bisa dirawat dan dijaga. Kendaraan-kendaraan berat yang tonasenya tinggi, tidak boleh melintas atau dibatasi,” pungkas Anne Ratna Mustika. (iwan rukwanda)***