Wakil Bupati Garut Pantau Hari Pertama PTM Pastikan SOP

- 22 April 2021, 02:06 WIB
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat berdialog dengan siswa SDIT Persis Tarogong,  saat memastikan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka  sesuai SOP.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat berdialog dengan siswa SDIT Persis Tarogong, saat memastikan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka sesuai SOP. /Foto : Diskominfo Pemkab Garut

PORTAL BANDUNG TIMUR -  Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman memastikan langsung pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Garut telah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).  Meskipun telah melakukan uji coba tatap muka akan tetapi kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan secara online dan offline.

“Hasilnya, keseluruhan sekolah telah patuh terhadap protokol kesehatan. Uji coba pembelajaran tatap muka ini sebenarnya untuk mempersiapkan tahun ajaran baru, maka ada uji coba dulu. Uji coba tatap muka walaupun tetap bukan hanya tatap muka pelajaran kita tetap online dan offline,”  jelas  Helmi Budiman saat melakukan peninjauan ke sejumlah sekolah di Kabupaten Garut didampingi  Kepala Dinas Pendidikan, Totong.

Dikatakan Helmi Budiman, pihaknya menyimak secara detail protokol kesehatan, mulai dari proses antar jemput siswa, prosedur datang di sekolah, proses pembelajaran, hingga tempat duduk siswa. Keseluruhan sekolah yang dikunjunginya telah menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, meskipun telah melakukan uji coba tatap muka akan tetapi kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan secara online dan offline.

Baca Juga: Bupati Anne Ratna Mustika, Peringati Hari Kartini Buka Sekedar Kebaya dan Make Up

Dikatakan Helmi Budiman, p ada tahun ajaran baru nanti semua guru dipastikan telah divaksinasi Covid-19, mengingat saat ini baru 60persen guru di Kabupaten Garut yang telah divaksinasi. “Pada saat tahun ajaran baru harus dipastikan  semua guru sudah divaksin, makanya sekarang sambil bertahap guru-guru dilakukan vaksin. Menurut laporan dari Dinas Kesehatan baru 60persen guru yang sudah divaksin. Oleh karena itu kepada guru - guru agar pro aktif mendaftar agar segera divaksin,” ujar Helmi Budiman.

Dikatakan Helmi Budiman,  anak-anak sekolah merasa senang bisa kembali belajar di sekolah.  Meski demikian, jam pelajaran sekolah hanya berdurasi 3 jam dan tidak ada istirahat. “Untuk jam pembelajaran di uji coba ini hanya 2,5 jam sampai 3 jam dan tidak ada istirahat. Sampai tahun ajaran baru uji coba berjalan lancar dan dapat dukungan dari anak-anak. Anak anak menyampaikan rasa senang bisa sekolah kembali,” ujar Helmi Budiman.

Pada masa uji coba tersebut menurut Helmi Budiman, para siswa tidak memakai seragam resmi. Pihaknya tidak ingin membebani orang tua karena dikhawatirkan terdapat seragam yang sudah tidak cukup ukurannya untuk dipakai.

Baca Juga: Dadang Supriatna Bupati Bandung Terpilih Janjikan Soal Banjir Kelar Dalam Program 99 Hari Kerja

“Dalam masa uji coba pembelajaran tatap muka sengaja siswa tidak memakai seragam resmi dikarenakan kita tidak ingin membebani para orang tua murid mungkin dari sekian banyak siswa ada seragamnya yang sudah tidak muat dikarenakan anak-anak kurang beraktivitas,”  ujar Helmi Budiman.

Ditegaskan Helmi Budiman, tidak ada penolakan baik dari orang tua siswa maupun anak-anak. Bahkan anak-anak sekolah menyambut antusias uji coba yang dilakukan oleh pihak sekolah.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x