Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah Kabupaten Cianjur melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur gencak lakukan testing dan tracing kepada warga yang pernah melakukan perjalanan ke luar kota dan pernah kontak dengan pasien Covid-19 sebelumnya. Setelah sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) dan keluarganya di ketahui terpapar Covid-19 dan Omicron, kini Dinkes Cianjur temukan dua anggota DPRD Kabupaten Cianjur dan keluarganya positif Covid-19.
“Sesuai arahan daro Bapak Bupati dan juga SOP di lapangan kami terus melakukan testing dan tracing kepada pasien dan keluarga pasien serta mereka yang pernah ada kontak dan mereka yang pernah melakukan perjalana ke luar kota bahkan ke luar negeri. Hasilnya ada dua anggota DPR dan anggota keluarganya yang positif, ada empat orang yang menjalani perawatan di RSUD Cianjur,” terang Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dr. Yusman Faisal pada wartawan.
Dikatakan Yusman Faisal yang juga Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Gugus Tugas Covid-19 Cianjur, dalam sepekan terkahir Dinkes Cianjur melakukan tes PCR terhadap puluhan anggota dewan dan keluarganya. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya antisipasi penyebaran kasus Covid-19 yang mulai terjadi lonjakan di lingkungan ASN Kabupaten Cianjur.
Baca Juga: Kunci Mendapatkan Ridho Allah Untuk Tujuan Hidup
“Selain itu kami juga lakukan testing bagi anggota keluarga DPRD yang kedapatan telah melakukan perjalanan dinas ke luar kota. Bagi mereka yang kedapatan positif sampel darah langsung dikirim ke Labkes Jabar untuk memastikan pasien Covid-19 Delta atau varian Omicron,” ujar Yusman Faisal.
Dikatakan Yusman Faisal, berdasarkan data yang ada di Dinkes Cianjur, kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan sejak pertengahan Januari 2022. Hingga kini tercatat sudah 172 orang terpapar Covid-19.
Dalam upaya menekan laju penyebaran virus Covid-19, Dinkes Cianjur melakukan tes PCR secara acak di sejumlah dinas maupun sekolah peserta PTM dan juga masyarakat umum. Selain itu, untuk warga khusus terpapar Covid-19 ataupun Omicron dengan gejala berat dilakukan perawatan di rumah sakit, gejalan sedang di lakukan isolasi ditempat yang sudah disediakan dan pasien dengan gejala ringan melakukan isolasi mandiri.
Langkah-langkah lain yang dilaksanakan, juga melakukan razia terhadap penerapan protokol kesehatan di kawasan publik. “Denga terus meningkatnya kasus, kita tidak akan memilah milih ini varian Delta atau varian Omicron, begitu dinyatakan positif langsung kita tanganni dan langsung dilakukan testing serta tracing agar tidak sampai terjadi penularan dan penyebaran,” pungkas Yusman Faisal. (dani jatnika)***
