PORTAL BANDUNG TIMUR - Gempa bumi tektonik yang berpusat di darat dan masuk katagori dangkal sejak Senin 21 November 2022 hingga Jumat 25 November 2022 dini hari masih terjadi. Gempa susulan atau aftershock dengan magnitudo terus melemah masih berlangsung dan perlu diwaspadai.
Berdasarkan informasi dikutip dari situs resmi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG), gempa bumi tektonik susulan di wilayah Kabupaten Cianjur terakir terjadi Jumat 25 November 2022 pada pukul 03.51 WIB. Gempa bumi yang terjadi berpusat di darat 7 kilometer Barat Daya Kabupaten Cianjur dikedalaman 6 kilometer.
“Getaranya sangat terasa sekali, sampai kami kembali keluat tenda pengungsian. Suara takbir bergema dimana-mana,” ujar Wawan warga Sahbandar, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur Jawa Barat kepada Portal Bandung Timur, Jumat 25 November 2022 pagi.
Baca Juga: Ema Tegaskan Kawasan Zona Merah di Kota Bandung Harus Bebas dari PKL
Dikutip dari akun twitter BMKG disebutkan bahwa gempa bumi tektonik yang terjadi pada Jumat 25 November 2022 pukul 03.55 WIB berkekuatan magnitudo 3.4. Pusat gempa bumi berada di darat 7 kilometer Barat Daya Kabupaten Cianjur di kedalaman 6 kilo meter atau masuk katagori gempa bumi tektonik darat dangkal.
Epicentrum gempa bumi berada di koordinat 6.85 derakat Lintang Selatan dan 107.08 Bujur Timur. Getaram gempa bumi paling dirasakan oleh masyarakat di Kecamatan Cimanas dan Kecamatan Cibeber dengan skala II hingga III MMI.
Sebelumnya pada pukul 01.44 WIB guncangan gempa bumi juga dirasakan masyarakat di Kabupaten Cianjur, Sukabumi dan Bogor. Gempa bumi tektonik dengan kekuatan magnitudo 4.1 berpusat di darat 12 kilometer Barat Daya Kabupaten Cianjur dikedalaman 10 kilometer.
Sehari sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa gempa susulan masih akan terjadi dan diprediksi akan berakhir 4 hingga 7 hari ke depan. "Kurang lebih empat hari sampai satu minggu diperkirakan (gempa susulan) akan Insya Allah berakhir," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan pers yang disampaikan secara daring Rabu, 23 November 2022 lalu
Disampaikan Dwikorita Karnawati, berdasarkan hasil analisis sementara menunjukkan tren gempa bumi susulan (aftershock) yang melanda wilayah Kabupaten Cianjur semakin berkurang intensitasnya. Selain kekuatanya kian mengecil magnitudonya.
Meskipun demikian, menurut Dwikorita Karnawati, masyarakat harus tetap waspada mengingat beberapa gempa susulan yang terjadi cukup dangkal atau dekat dengan permukaan, sehingga getarannya dapat dirasakan.
"Tadi siang gempa susulan magnitudo 3, tapi kenapa kuat? Karena jaraknya dekat, hanya 5 kilometer. Perlu diwaspadai, meskipun kekuatannya semakin lemah, tapi kedalaman dangkal. Jadi sangat dekat dengan permukaan," pungkas Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. (heriyanto)***