TERNYATA, Korban Gempa Bumi Magnitudo 5,6 di Cianjur Lebih dari 600 Orang

- 12 Desember 2022, 19:37 WIB
Tim SAR Gabungan saat melakukan evakuasi korban gempa bumi magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur yang ternyata jumlahnya mencapai 600 orang setelah dilakukan pendataan ulang.
Tim SAR Gabungan saat melakukan evakuasi korban gempa bumi magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur yang ternyata jumlahnya mencapai 600 orang setelah dilakukan pendataan ulang. /Portal Bandung Timur/dani jatnika/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan korban gempa bumi magnitudo 5,6 yang menimpa warganya mencapai 600 orang. Korban gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang tercatat secara resmi hingga Senin 12 Desember 2022 mencapai 335 orang dan 8 orang dinyatakan hilang serta koran yang tidak dilaporkan langsung di kubur pihak keluarga mencapai 265 orang.

“Setelah dilakukan pendataan ulang jumlahnya mencapai 600 orang yang tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Pacet, Cugenang, Cianjur, dan Warungkondang. Berdasarkan hasil penelusuran aparat desa, ada banyak warganya yang meninggal namun tidak dilaporkan ke petugas pendataan atau pencatatan, korban langsung dikuburkan oleh pihak keluarganya,” ujar Bupati Cianjur Herman Suherman, kepada wartawan di Pendopo Bupati Cianjur Senin 12 Desember 2022.

Disampaikan Herman Suherman, berdasarkan data resmi  korban yang meninggal tercatat 335 orang serta 8 orang dinyatakan hilang belum ditemukan. “Jumlah korban bertambah setelah dilakukan pendataan ulang, angkanya sekitar 265 orang yang meninggal tidak dilaporkan, tapi langsung dimakamkan pihak keluarga ataupun pengurus warga setempat.

Baca Juga: Ada ATM Beras 3 Ribu Kepala Keluarga di Kota Bandung Terbantu

Berdasarkan pendataan ulang menurut Herman Suherman,  di Kecamatan Cugenang yang paling parah terdampak guncangan gempa bumi magnitudo 5,6 tercatat sekitar 400 orang meninggal dunia dan belum diketemukan. Kemudian di wilayah kecamatan lainnya seperti di Pacet, Cianjur dan Warungkondang banyak yang tidak tercatat karena sudah dikubur tidak dilaporkan.

Memasuki masa pemulihan oasca gempa bumi magnitudo 5,6 menurut Herman Suherman, pihaknya sudah meminta aparat kewilayahan mulai dari tingkat kecamatan hingga kelurarahan atau desa kembali melakukan pendataan ulang. Pendataan dilakukan dengan melibatkan pengurus dusun atau kampung serta RT dan RW.

Baca Juga: Kota Bandung di Guyur Hujan, Sudah Pasti Banjir Cileuncang

“Sudah sayah perintahkan untuk dilakukan pendataan ulang berapa banyak warga yang meninggal tidak dibawa ke rumah sakit atau puskesmas. Data korban meninggal berdasarkan nama per alamat dengan surat keterangan kematian dari pemerintah desa, sehingga data tersebut akan diteruskan ke Kemensos agar keluarga yang ditinggalkan dapat menerima uang duka," ujar Herman Suherman.

Sementara terkait dengan uang duka cita yang rencananya akan disalurkan kepada ahli waris direncanakan pada akhir tahun 2022 ini. “Tinggal menunggu persetujuan Kemensos, untuk data sudah kami serahkan, bila sudah keluar persetujuan langsung akan kami cairkan, sebagaimana instruksi dari Bapak Presiden Jokowi, segala bentuk bantuan harus segera dilakukan jangan melewati prosedur berbelit,” pungkas Herman Suherman. (dani jatnika)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x