Bantaran Sungai Citarum di Kampung Atirompe Kabupaten Bandung Amblas, Warga Takut Jembol

20 Maret 2021, 00:00 WIB
Komandan Sektor 4/Majalaya Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Mulyono HS., saat meninjau langsung bantaran sungai Citarum yang amblas di Kampung Atirompe RT 02 RW 13 Desa Majalaya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.   /Portal Bandung Timur/neni mardiana

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Bantaran sungai Citarum penahan luapan aliran air sungai Citarum di Kampung Atirompe RT 02 RW 13 Desa Majalaya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung mengalami abrasi. Longsoran akibat pondasi bronjong batu sepanjang 15 meter kedalaman 5 meter terjadi Jumat 19 Maret 2021 pagi hari.

Komandan Sektor 4/Majalaya Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Mulyono HS., yang melakukan peninjauan langsung ke lokasi mengatakan bahwa abrasi tanggul atau bantaran Sungai Citarum tersebut merupakan yang kedua kalinya. Abrasi diakibatkan gerusan derasnya aliran sungai ke bagian pondasi beronjong batu belah tersebut yang sudah terbangun sebelumnya. 

"Untuk penanganan bantaran sungai Citarum yang ambles dan longsor, selain harus menyiapkan puluhan lembar beronjong dan puluhan meter kubik batu belah maupun batu bulat. Selain itu, harus ada pemasangan rucuk atau bangunan penahan aliran air yang mengarah ke bantaran atau tanggul yang ambles tersebut,” ujar Mulyono saat ditemui di lokasi.

Baca Juga: Bandung Lautan Api, Dikenang Mayor Tarmidi dengan Senyuman

Selain itu menurut Mulyono, harus dilakukan pembangunan kembali pondasi beronjong batu belah sepanjang 25 meter dan kedalaman 5 meter di lokasi bantaran sungai yang ambles. Perbaikan harus dilakukan permanen agar tidak kembali tergerus air.

Ditambahkan Mulyono, bersamaan dengan pengerjaan kembali pembangunan bantaran atau tanggul sungai Citarum, harus ada pengerjaan atau pengerukan endapan tanah yang sebelumnya merupakan aliran sungai. Hal itu dalam upaya mengembalikan fungsi aliran Sungai Citarum, yang saat ini kondisinya menjadi daratan atau endapan tanah yang sudah ditumbuhi ilalang dan tanaman lainnya. 

"Pengerukan endapan tanah atau lumpur yang mempersempit aliran air sungai Citarum itu berada di bagian depan bantaran sungai yang ambles atau longsor dan lokasi  persisnya  berbatasan dengan kawasan pabrik. Endapan lumpur itu sepanjang puluhan meter dan lebarnya sekitar 5-6 meter, yang harus segera dilakukan pengerukan dengan menggunakan alat berat backhoe," terang Mulyono.

Baca Juga: CN235-220 MPA Pesanan Senegal Air Force Karya PT Dirgantara Indonesia Diserahkan

Untuk penanganan bantaran atau tanggul yang ambles, Kolonel Inf Mulyono melakukan koordinasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) dan sejumlah pihak. Dengan harapan BBWSC yang berwenang dalam penanganan atau pemeliharaan Sungai Citarum bisa segera menangani  langsung bantaran sungai yang ambles/longsor itu.

Satgas Citarum Harum bersama Tim Gabungan Siaga Bencana dan warga sekitar siap membantu dalam pengerjaan pembangunan kembali beronjong batu belah di lokasi bantaran sungai yang ambles atau longsor itu.

"Bantaran sungai Citarum yang ambles harus segera ditangani karena berdekatan dengan lokasi rumah warga. Penanganannya melibatkan BBWSC yang berwenang dalam pemeliharaan sungai Citarum, selain dibantu  sejumlah perusahaan jika mengalami kekurangan dalam pengadaan material pembangunan beronjong," pungkas Dansektor 4/Majalaya Satgas Citarum Harum, Mulyono. (neni mardiana)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler