Masih Taat, Pelaku Usaha Pariwisata di Kabupaten Bandung  

- 9 Januari 2021, 09:30 WIB
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung H. Yosep Nugraha
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung H. Yosep Nugraha /Portal Bandung Timur/Neni Mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung H. Yosep Nugraha menyatakan, berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, khususnya di tempat-tempat wisata dan hotel-hotel di Kabupaten Bandung, umumnya para pelaku usaha maupun masyarakat terlihat disiplin untuk mentaati apa yang menjadi ketentuan dari pemerintah.

"Kami pantau di lapangan, tidak ada perayaan tahun baru 2021 maupun kerumunan," kata Yosep saat dihubungi Portal Bandung Timur di Soreang. 

Menurutnya, beberapa obyek wisata di Kabupaten Bandung, yang biasanya melayani para wisatawan untuk melaksanakan perayaan tahun baru sampai melaksanakan berkemah atau camping hingga tidur di lokasi wisata sempat ditutup. 

Baca Juga: Wisma Makara UI dan GH-PJS UI Tampung Pasien Covid-19, Tapi

"Beberapa lokasi wisata yang biasanya melaksanakan camping area, pada tahun baru pihak pengelolannya  menutup diri untuk area camping. Alhamdulillah, para pelaku usaha dan masyarakat Kabupaten Bandung taat apa yang menjadi ketentuan pemerintah. Tidak melakukan perayaan tahun baru," kata Yosep.

Ia mengatakan, lokasi wisatanya tetap buka seperti biasa sampai sore pukul 18.00 WIB, namun lokasi camping area pada saat malam pergantian tahun dari tahun 2020 ke tahun 2021 tutup. "Yang sempat ditutup pada malam pergantian tahun baru itu, yakni lokasi camping area karena harus bermalam di lokasi. Itu untuk menghindari perayaan malam tahun baru," katanya.

Lebih lanjut Yosep mengatakan, pelaksanaan rapid test antigen di sekitar lokasi wisata itu, yaitu bagi para wisatawan yang berasal dari luar Bandung Raya. "Wisatawan asal Bandung dan sekitarnya tak diwajibkan untuk melaksanakan rapid test antigen di lokasi wisata," katanya. 

Baca Juga: Sekolah Tatam Muka Diizinkan, Asal

Ia pun mengatakan berkurangnya kunjungan wisatawan ke lokasi wisata itu, bukan karena adanya kewajiban pelaksanaan rapid test antigen bagi para wisatawan dari luar Bandung Raya. "Tapi karena ada pembatasan mobilitas orang di lokasi wisata karena tidak boleh ada kerumuan. Selain itu pembatasan jam kunjungan, sehingga hal itu yang menyebabkan berkurangnya kunjungan wisatawan," ucapnya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x