Dede Yusuf , Belajar Tatap Muka di Sekolah Harus Melaksanakan Prokes Covid-19 yang Ketat  

- 27 Februari 2021, 16:57 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR RI H. Dede Yusuf Macan Effendi saat melaksanakan ngobrol bareng dengan IJTI Korda Bandung Raya di Riung Panyaungan Jalan Raya Banjaran-Soreang Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung, Sabtu 27 Februari 2021.    
Wakil Ketua Komisi X DPR RI H. Dede Yusuf Macan Effendi saat melaksanakan ngobrol bareng dengan IJTI Korda Bandung Raya di Riung Panyaungan Jalan Raya Banjaran-Soreang Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung, Sabtu 27 Februari 2021.    /Portla Bandung Timur/neni mardiana/

 

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Wakil Ketua Komisi X DPR RI H. Dede Yusuf Macan Effendi mengatakan, sejumlah pihak harus tetap optimis dalam penyelenggaraan pendidikan disaat masa pandemi Covid-19. Sudah banyak sekolah-sekolah yang melaksanakan kegiatan belajar di sekolah dengan cara tatap muka.

Dikatakan Dede Yusuf, sekarang ini sudah banyak sekolah-sekolah yang melaksanakan kegiatan belajar di sekolah dengan cara tatap muka. Karena mereka sudah bisa memberikan kepastian kepada pemerintah, dan para orang tua siswa bahwa mereka sudah melaksanakan prokes Covid-19 dengan ketat. 

Jika pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dilaksankan pada Februari-Maret 2021, sehingga pada bulan Juli 2021 mendatang diharapkan terjadi penurunan angka penyebaran kasus virus corona tersebut. "Belajar tatap muka dibuka, juga melihat bagaimana kondisi penyebaran kasus pandemi Covid-19 pasca pelaksanaan vaksinasi secara massal," ujar Dede Yusuf  saat melaksanakan ngobrol bareng dengan IJTI Korda Bandung Raya di Riung Panyaungan Jalan Raya Banjaran-Soreang Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung, Sabtu 27 Februari 2021. 

Baca Juga: Ditengah Bayang-bayang Larangan Penggunaan Masker, Kasus Kematian Covid-19 di Brasil Meningkat

Namun bila setelah dilalukan vaksinasi ternyata angka kasus penyebaran belum bisa ditekan, belajar tatap muka di sekolah menurut Dede Yuuf sebaiknya ditunda dulu. “Tetap ujung-ujungnya orang tua siswa, boleh memutuskan anaknya belajar tatap muka atau tidak, kuncinya tetap di orang tua siswa. Orang tua siswa yang memberikan kata terakhir, anak tersebut boleh tatap muka atau tidak," tutur Dede Yusuf. 

Disinggung terkait zona atau wilayah yang terpapar pandemi Covid-19, Dede Yusuf mengatakan sudah tidak spesifik lagi. Tetapi lebih memperhatikan pada angka penyebaran kasus Covid-19 dalam menentukan sekolah tatap muka. Mislnya, Kabupaten Bandung masuk zona merah, dan itu hanya terjadi di beberapa kecamatan saja dan di kecamatan lain  tidak. 

Baca Juga: Pelaksanaan Vaksinasi Tahap II Berjalan, Tidak Beda dengan Vaksinasi Tahap I

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x