Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Kehadiran Bupati Bandung HM Dadang Supriatna datang langsung Selasa 22 Februari 2022 malam untuk melihat kondisi faktual di lapangan sampah di Pasar Bajaran Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung. Penaganan ratusan ton sampah di Pasar Bajaran jangan mencari kambing hitam dan saling tuding untuk menyelesaikan permasalahan.
"Ternyata betul di sini (Pasar Banjaran, red) kurang lebih 1000 ton sampah menumpuk di sekitar Pasar Banjaran. Benar-benar luar biasa bisa sampai separah ini pengelolaan sampah di Pasar Banjaran," kata Dadang Supriatna kepada wartawan di sela-sela meninjau tumpukan sampah tersebut.
Setelah dilakukan investigasi, Dadang Supriatna mengatakan, ternyata di lokasi TPS Pasar Banjaran itu ada pengumpulan sampah. "Ternyata koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup-nya kurang. Saya kira cari solusi dan malam ini kita selesaikan selama 24 jam dan sampai besok (Rabu, red) kita awasi. Dengan harapan pengangkutan sampah ini bisa selesai," kata Dadang Supriatna.
Baca Juga: Liga 1 Indonesia, David Da Silva Cetak Gol Tercepat Persib Bandung Kalahkan PSM Makasar
Bupati Bandung juga menginstruksi kepada Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung, karena kewenangan pasar ada di dinas tersebut, untuk koordinasi dengan Camat Banjaran dan jajaran Forkopimcam Banjaran.
"Termasuk koordinasi dengan UPT Pasar Banjaran maupun dengan masyarakat yang sebelumnya sempat mengumpulkan sampah di TPS Pasar Banjaran tersebut. Silahkan untuk dirundingkan dalam penanganan sampah tersebut," uar Dadang Supriatna.
Bupati Dadang Supriatna meminta UPT Pasar Banjaran bisa menjadi pengelola sampah, dengan sesuai regulasi yang ada. "Saya kira, ini persoalan sampah harus diselesaikan. Tidak usah saling tuding, dan persoalan ini segera diselesaikan. Kedepannya, diharapkan tidak ada lagi penumpukan sampah lagi," katanya.
Baca Juga: Perbaiki Kualitas Air Sungai Citarum, Satgas Citarum Harum Lakukan Penyiraman Cairan Bios 44 DC
Diharapkan Dadang Supriatna, persoalan sampah itu untuk segera diselesaikan. Dadang Supriatna mengatakan, dalam penanganan sampah di lokasi itu sempat saling tuding, akibat koordinasi yang kurang baik di antara pihak dalam penanganan sampah tersebut. Dengan harapan kedepannya tidak ada yang dirugikan.
