Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah Kabupaten Bandung berencana untuk melakukan revitalisasi dua pasar tradisional agar memberikan kenyamanan kepada pedagang maupun pengunjung. Pasar Banjaran di Kecamatan Banjaran dan Pasar Majalaya merupakan dua pasar tradisional yang masuh dalam rencana pasar tradisional yang akan di revitalisasi secara bertahap.
Hal tersebut disampaikan Bupati Bandung Dadang Supriatna saat melakukan kunjungan ke Pasar Banjaran di Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung. “Kita akan jadikan pasar sehat, untuk masterplannya sudah selesai, tinggal nanti proses lelang dan lainlain. Insyaa Allah tahun ini bisa groundbreaking, sehingga keberadaannya nanti bisa dinikmati oleh semua pedagang, menjadi pasar modern dan andalan warga sekitar,” ujar Dadang Supriatna.
Selain kedua pasar tradisiobal tersebut, menurut Dadang Supriatna pihaknya juga sudah menginstruksikan jajarannya untuk melihat pasar mana lagi yang perlu dilakukan intervensi. Hal ini agara ke depan tidak ada lagi pasar tradisional dengan kesan kumuh dan tidak sehat.
Baca Juga: Jangan Abai Prokes, Terus Turun Angka Kasu Covid-19 di Kota Bandung
Selain itu, Bupati Dadang Supriatna juga akan mengkolaborasikan dengan pasar desa seperti di wilayah Pangalengan. “Sampai saat ini Pangalengan juga belum selesai, kita masih lakukan komunikasi dengan pemerintah desa setempat, saya ingin pasar-pasar di Kabupaten Bandung tidak lagi kelihatan kumuh. Melainkan pasar yang betul-betul sehat dan bisa menjadi pusat perbelanjaan baik lokal, regional, nasional bahkan internasional,” harap Dadang Supriatna.
Selain blusukan ke Pasar Banjaran dan Pasar Majalaya, Dadang Supriatna didampingi jajaran instansi terkait juga berkunjung ke Pasar Soreang, yang saat ini tengah proses pembangunan. Terhadap kondisi Pasar Soreang Dirinya melihat yang terletak di Ibukota Kabupaten pihaknya meminta agar kondisi pasar yang sudah baik untuk tetap dijaga dan dipertahankan.
Baca Juga: Rahasia Warga Desa Cihideung Tidak Parah Terkena Covid-19
"Jangan sampai dibiarkan becek, yang pada akhirnya membuat siapapun tidak nyaman. Dan pembangunan yang bagian depan ini saya minta lebih cepat. Kita ingin segera launching untuk operasional, paling lambat di bulan Februari di tahun 2022. Tapi kalau bisa dipercepat lagi," ujar Dadang Supriatna.
Terkait permasalahan sampah, Dadang Supriatna meminta agar pasar mengelola dan dikoordinasikan dengan baik, karena semakin lama keberadaan pasar, pengelolaan sampah semakin tidak teratur. "Pasar kalau sudah lama itu pasti timbul masalah sampah. Nah ini harus kita olah. Jangan sampai sampah semakin bertumpuk, Disperindag kolaborasi DLH. Bagaimana penanganan sampah organik, anorganik dan lainnya, sehingga pasar ini bisa nyaman, bisa dikategorikan pasar moderen dan diminati pengunjung," tegasnya. (neni mardiana)***
