Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung sepanjang triwulan III 2022 menebang 59 batang pohon dan memangkas 2.535 pohon. Upaya dilakukan dalam rangka pemeliharaan dan mengantisipasi pohon tumbang memasuki musim penghujan.
Hal tersebut disampaikan Kepala UPT Penghijauan dan Pemeliharaan Pohon DPKP3 Kota Bandung, Roslina bahwa pihaknya mencatat selama triwulan III tahun 2022 terjadi 217 kasus pohon atau dahan tumbang dan patah kejadian. “Pohon tumbang ada 108 kasus dan dahan patah ada 109 kasus,” terang Roslina kepada wartawan Senin 10 Oktober 2022.
Dikatakan Roslina, untuk kasus atau peristiwa pohon tumbang dan dahan patah paling banyak terjadi di Kecamatan Bandung Wetan dengan 25 kejadian. Kemudian di Cicendo, Sumur Bandung, Coblong masing-masing 18 kejadian, serta di Lengkong 16 kejadian, dan Cidadap ada 10 kejadian.
"Jenis pohon yang paling banyak tumbang atau patah di antaranya pohon pelindung jenis Mahoni. Selain itu juga pohon jenis Angsana, Beringin, Ki Acret, dan Kersen," ujar Roslina.
Sementara berdasarkan kejadian yang diakibatkan pohon tumbang dan dahan patah klaim asuransi yang telah ditindaklanjuti sampai triwulan III 2022 sebanyak 28 kasus. Jumlah tersebut didominasi oleh kendaraan roda empat, tapi klaim hanya untuk kejadian dari pohon yang berada di lahan publik bukan privat.
Dalam upaya menangani permasalahan pohon tumbang ataupun patah menurut Rosalina, DPKP3 Kota Bandung telah melakukan pemangkasan terhadap 2.532 batang pohon. Sementara pohon yang ditebang akibat tumbang ataupun dikhawatirkan tumbang sebanyak 59 batang pohon.
Baca Juga: Tergerus Longsor dan Pergerakan Tanah, 14 Rumah di Cianjur Bakal di Relokasi
Dikatakan Rosalina, kegiatan pemeliharaan dan pengendalian pohon selama ini berupa pemangkasan pohon yang menghalangi rambu lalu lintas, PJU, rawan tumbang, serta menghalangi CCTV. "Kita setiap hari kerja melaksanakan pemangkasan pohon, tidak menunggu kejadian trus dilaksanakan pemangkasan,” ujar Rosalina.
Namun demikian pihaknya juga berharap kerjasama dari masyarakat Kota Bandung untuk turut berperan aktif melakukan pemeliharaan pohon pelindung di Kota Bandung. Selain itu diharapkan warga segera melaporkan kondisi pohon disekitar yang membutuhkan perawatan atau penanganan.
