Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Setiap musim penghujan sejumlah wilayah di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung mengalami banjir. Luapan sungai Cikeruh yang membatasi wilayah Kecamatan Rancaekek dan Cileunyi menjadi penyebabnya.
“Penyempitan dan pendangkalan aliran Sungai Cikeruh yang melintasi sejumlah desa di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung seringkali meluap setiap musim penghujan. Selain pemukiman warga, juga lahan pertanian di sejumlah desa itu meliputi Desa Bojongloa, Rancaekek Wetan, Rancaekek Kulon, juga Desa Cileunyi Wetan Kecamatan Cileunyi menjadi daerah langganan luapan sungai Cikeruh,” ungkap Plt. Kepala Desa Rancaekek Kulon Wawan Kusnawan kepada Portal Bandung Timur ditemui di Aula Kecamatan Rancaekek, Jumat 6 November 2020.
Banjir yang terjadi akibat penyempitan dan pendangkalan Sungai Cikeruh menurut Wawan, sudah terjadi sudah 25 tahun. Meski hanya terjadi setiap musim penghujan, tapi kerugian materil yang dialami warga sangat besar.
Baca Juga: #PRMNSahabatUMKM Ajak Jaga Tradisi Seeng dan Langseng Cileunyi Kulon
"Terakhir dilakukan pengerukan pada tahun 1995. Hinggas saat ini belum lagi ada kegiatan pengerukan sungai diwilayah Rancaekek, khususnya di wilayah Rancaekek Wetan,” terang Wawan.
Banjir yang melanda kawasan Rancaekek Wetan bahkan semakin meluas ke sejumlah desa lainnya di Rancaekek bersamaan dengan adanya proyek Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC).
Seperti yang terjadi tahun 2019 lalu akibat tiga aliran sungai tertutup proyek mengakibatkan banjir disejumlah wilatah Rancaekek Wetan dan desa lainnya.
Baca Juga: Meninggal Dunia, Aktor James Bond Sir Sean Connery
Karenanya menurut Wawan, warga melalui pihaknya berharap Balai Besar Wilayah Sungai Citarum serta pihak proyek KCIC melakukan pengerukan disertai pentanaan kawasan aliran sungai Cikeruh sebelum puncak musim penghujan tiba.
