Aplikasi e-Selamat Untuk Pastikan Hewan Qurban

- 17 Juli 2021, 00:28 WIB
Pedagang domba memeriksa sekaligus mencukur domba yang hendak dijual menjelang Iduladha, saat ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung membuat aplikasi e-Selamat berisi data kelayakan dan kesehatan hewan kurban.
Pedagang domba memeriksa sekaligus mencukur domba yang hendak dijual menjelang Iduladha, saat ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung membuat aplikasi e-Selamat berisi data kelayakan dan kesehatan hewan kurban. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung membuat aplikasi e-Selamat sebagai terobosan soal kelayakan dan kesehatan hewan kurban. Melalui aplikasi e-Selamat dapat mendeteksi keabsahan bahwa hewan tersebut sudah diperiksa.

Hal tersebut diungkapkan Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar pada Bandung Menjawab yang berlangsung secara virtual. “Biasanya petugas pemeriksa hanya menyematkan kalung sebagai tanda sehat dan layak untuk hewan kurban namun, kali ini kalung dilengkapi barcode dan dapat dilihat di aplikasi e-Selamat,” ujar Gin Gin Ginanjar.

Dikatakan Gin Gin Ginanjar, petugas pemeriksa akan mengunggah beragam informasi hewan kurban ke aplikasi e-Selamat berdasarkan hasil dari pemeriksaan. Dari barcode tersebut calon pembeli bisa mengakses informasi mengenai hewan kurban tersebut.

Baca Juga: Peti Jenazah Selesai Dibuat, Jenazah Pasien Covid-19 Isoman Sudah Menanti

“Tahun ini kita mengembangkan aplikasi e-Selamat. Kita kembangkan untuk mendata identitas hewan kurban. Terkait asalnya dari mana, syarat-suaratnya, usia kondisi kesehatan, dan sebaginya,” papar Gin Gin Ginajar.

Bagi masyarakat yang ingin memastikan kesehatan dan kelayakan hewan tersebut menurut Gin Gin Ginanjar bisa menggunakan aplikasi e-Selamat dari Instagram DKPP ataupun melalui link di website resmi. Apabila sudah memiliki aplikasi tersebut, maka bisa digunakan dengan hanya memindai kode barcode yang tertera pada kalung di hewan kurban.

“Jadi setiap warga bisa mengetahui informasi data hewan termasuk fotonya. Sehingga bisa dipastikan hewan tersebut betul-betul sehat," ujar Gin Gin Ginanjar.

Baca Juga: Genjrot Pekan Ketiga Disambut Antusias, Diharap Dilakukan Disemua Wilayah Cianjur

Dikatakan Gin Gin Ginanjar, pihaknya merasa yakin dengan aplikasi ini seleksi hewan kurban akan semakin ketat. Sebab, satu kode barcode hanya digunakan untuk satu ekor hewan yang sudah diperiksa.

“Karena selama ini juga ada isu bahwa kalung yang dipasangkan bisa dipindahkan ke hewan tidak sehat. Barcode ini unik hanya untuk satu identitas hewan, jadi tidak bisa dipindah-pindahkan,” tegas Gin Gin Ginanjar. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah