PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah Kota Bandung melakukan penghapusan mural dan grafiti kritikan terhadap pemerintah di sejumlah wilayah Kota Bandung. Pemerintah Kota Bandung tidak alergi dengan kritikan masyatakat bila disampaikan dengan cara yang benar dan etika sopan santun.
Dikatakan Wali Kota Bandung Oded M. Danial, pihaknya tidak akan mempermasalahkan kritik dari masyarakat yang dilayangkan kepada pemerintah. Namun kritik yang disampaikan harus dengan cara-cara yang benar atau menggunakan etika.
"Selama apa yang dicurahkan mengenai isi hati melalui gambar mural selama kritik membangun Insyallah. Maksudnya kritik membangun, membangun etika juga," ujar Oded M. Danial, Rabu 1 September 2021.
Menurut Oded M. Danial, kritik yang baik tidak akan berujung baik apabila disampaikan dengan cara yang tidak baik. Karenanya, diminta agar kritik yang baik disampaikan dengan cara yang baik agar tujuan yang diinginkan tercapai.
Baca Juga: Bupati Probolinggo dan Anggota DPR RI Kena OTT KPK, Camat dan Kades Turut Diboyong ke Jakarta
"Tidak setiap sesuatu yang baik akan berujung baik kalau cara menyampaikan tidak baik. Sesuatu yang baik harus disampaikan dengan baik, Insyallah hasilnya baik apalagi dibarengi niat ikhlas, caranya benar insyallah hasilnya baik," ujar Oded M. Danial.
Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengimbau warga Kota Bandung yang masih melakukan aksi vandalisme dengan mencoret-coret fasilitas publik untuk mengalihkan energi dengan membuat mural. Pembuatan mural dapat dilakukan di kewilayahan atau pemukiman warga.
“Selama ini ada banyak gang-gang pemukiman warga yang dijadikan media untuk mural. Kalau memang ada keinginan membuat mural atau tulisan (grafiti) mending disalurkan disana agar kawasan pemukiman terlihat asri,” ujar Oded M. Danial.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Bandung Oded M. Danial terhadap peristiwa mural dan grafiti yang terjadi belakangan ini disejumlah dinding Kota Bandung. Sejumlah mural dan grafiti bernada kritik kepada pemerintah khususnya ke Presiden Joko Widodo dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri yang bermunculan di Kota Bandung terpaksa pihaknya hapus.