Mural Kritik Politik, Akibat Kurang Ruang Dialog Seniman dan Budayawan dengan Fasilitas Pemerintah

- 27 Agustus 2021, 20:57 WIB
Anak-anak bermain dengan latar belakang mural bertuliskan Murai Is Dead di kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat 27 Agustus 2021.
Anak-anak bermain dengan latar belakang mural bertuliskan Murai Is Dead di kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat 27 Agustus 2021. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat suara terkait dengan maraknya lukisan di dinding atau mural sejumlah wilayah Jawa Barat. Khusus kasus mural hitam putih mirip Presiden Joko Widodo di dinding jalan layang Kota Bandung akibat tidak adanya dialog terkait seni budaya dan politik.

“Dalam kasus mural di Kota Bandung, saya menilai kurangnya dialog terkait seni budaya dan politik membuat karya mural itu jadi kontroversi. Mural kritik politik seharusnya ditanggapi biasa saja,” ujar Gubernur Ridwan Kamil dalam keterangan persnya yang dilakukan secara virtual Jumat 27 Agustus 2021.

Ditegaskan Ridwan Kamil, dirinya sendiri merasa tidak mempermasalahkan mural kritik di Kota Bandung. Hal tersebut dirasakannya saat masih menjabat Wali Kota Bandung dimana urusan pemberian ruang pada seni sudah dilakukan.  

Baca Juga: Malam Ini Kick Off BRI Liga 1 Dimulai, Sementara Tiga Pertandingan

 "Tradisi seni kota ini saya mah sangat senang. Dulu waktu masih jadi  Wali Kota kan memberikan ruang-ruang. Tiangnya Pasupati dimural, di dinding Siliwangi dimural, tidak masalah,” ujar Ridwan Kamil.

Hanya saja yang terjadi beberapa waktu lalu,  karena persoalan seni mural yang tampil mengarah dan bermuatan politik. Karenanya dalam hal ini perlu dikedepankan etika budaya dan batasan-batasan yang harus dimengerti para pelaku mural.

”Tinggal kita menyepakati secara etika budaya, batas-batasnya aja ya, selama memenuhi kearifan lokal, etika yang disepakati, saya kira tidak ada masalah," jelas Ridwan Kamil.

Baca Juga: Sudah 1.1 Juta Warga Kota Bandung Mendapat Vaksin Dosis Pertama

Disampaukan Ridwan Kamil, ranah seni selama ini seringkali mengundang kontroversi atau perdebatan ketika menampilkan kritik politik. Karenanya dirasakan sangat penting mendiskusikan hal ini dengan para budayawan dan seniman dengan tentunya  pemerintah harus memfasilitasi ruang diskusi.

Pengendara sepeda motor melintasi mural di Jalan Jakarta Bandung.
Pengendara sepeda motor melintasi mural di Jalan Jakarta Bandung.
"Memang terjadi perdebatan, apakah mural kritik ini boleh, tidak. Boleh saya kira media bisa menarasikan mendiskusikan. Bagi saya ini bagian dari dialog, jangan-jangan karena kita jarang dialog. Diskusikanlah mural dan politik, undang semua seniman, sampai ketemu kesepakatannya di mana definisi kritik yang baik atau tidak," ujar Ridwan Kamil panjang lebar.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah