Google Doodle Hari ini, Ellya Khadam Sang Pelopor Musik Dangdut

23 Oktober 2021, 03:06 WIB
Google Doodle hari ini menampilkan Ellya Khadam dalam rangka memperingat hari kelahiran penyanyi, musisi dan artis film bernama asli Siti Alya Husnah. /Tangkapan layar YouTube Google Doodles/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Doodle Google sebelumnya menampilkan penulis Afro Jerman Theodor Wonja Michael, namun tepat pukul 00.00 WIB berubah dengan menampilkan ilustrasi Ellya Khadam.Penyanyi, penulis lagu, dan aktor Indonesia yang pernah berjaya di era tahun 1950-an dan puncaknya pada tahun 1960-an.

Melalui ilustrasi Fatchurofi Muhammad asal Semarang, Google menilai dedikasi Ellya Khadam dalam mencipta karyanya menghasilkan suatu karya baru yang menjadi tonggak sejarah. Pemilik nama asli Siti Alya Husnah, menjadikan musik Melayu khas Indonesia dikolaborasi dengan musik rock n roll dan India menjadi cikal bakal gengre musik dangdut yang dikenal saat ini.

Karenanya Doodle Google hari ini didedikasikan untuk Ellya Khadam yang lahir pada 23 Oktober 1928 di Jakarta dan wafat 2 November 2009 diusia 81 tahun di Bogor.

Baca Juga: Ema, Pemberhentian Sementara PTM di 12 Sekolah Sudah Sesuai Buku Pedoman

Dikutip dari sejumlah literasi,Siti Alya Husnah yang lahir menjadi seorang penyanyi dengan nama Ellya, saat dirinya yang baru berusia 14 tahun bertetangga dengan Dian Seruni salah seorang penyanyi Melayu Deli di Jalan Kawi, Pasar Rumput, Jakarta Selatan.Secara diam-diam selalu mendengarkan  Dian Seruni berlatih bernyanyi.

Saat menunjukan kepiawaiannya, Dian Seruni merasa aneh Siti Alya Husnah mampu menyanyikan lagu-lagu yang dinyanyikannya. Bahkan lagu yang belum dihafanya, Siti Alya Husnah sudah hafal.

Menjanda diusia masih muda dengan dua anak,Siti Alya Husnah memberanikan diri untuk tampil dihajatan. Agar tidak diketahui orang tuanya, akhirnya menggunakan nama Ellya dengan tambahan nama belakang suami, Ellya Agus, Ellya M Haris dan terakrir Ellya Khadam dari nama terakhir suaminya Khadam Ali.

Baca Juga: BRI Liga Indonesia, Pekan ke 8 Rashid dan Wander Luiz Ciptakan Brace Bagi Persib Bandung

Awalnya ditentang kedua orang tuanya karena statusnya sebagai janda muda mencari nafkah dengan menyanyi dari hajatan ke hajatan di kampung, akhirnya direstuai orang tuanya usai Ellya kebanjiran permintaan manggung.Karena kemampuannya bernyayi membuat Sarbini pimpinan ‘Cahaya Muda’ merasa tertarik untuk mengajak dalam grupnya.

Sejak bergabung dengan ‘Cahaya Muda’ milik Sarbini, Ellya bisa tampil bersama penyanyi ternama saat itu. Seperti Munif Bahasoan, Muchsin Alatas dan Mansyur S pemilik Orkes Melayu Rhadesa.

Pada tahun 1956 merupakan titik awal melejitnya karier Ellya, saat diminta menjadi bintang tamu Orkes Sinar Muda tampil di Hotel Indonesia. Disini Ellya bertemu dengan Munif Bahasoan, Ali Atamimi serta Husein Bawafie yang menciptakan lagu ‘Sinar Mesra’ untuk Ellya yang direkam di keping piringan hitam tahun 1957.

Namanya semakin berkibar manakala menjadi penyanyi utama di Orkes Melayu Kelana Ria pimpinan Adi Karso dan Munif Bahasuan pada tahun 1962.Kemampuannya menulis lirik menjadikan nama Adi Karso dan Munif Bahasuan bersama Orkes Melayu Kelana Ria pada masa itu tercatat sebagai grup musik pencetus gengre musik dangdut.

Baca Juga: Ustad Ahmad Jazuli, Tiga Persiapan Jelang Ajal menjemput

Dibantu musisi pendukung Orkes Melayu Kelana Ria Husein Bawafie (akordeon), Mat Syabi (mandolin), dan Adi Karso (marakas), Ellya mengutarakan keinginannya membuat lagu bercorak India. Lagu ‘Boneka dari India’ langsung mendapat tawaran rekaman dari Studio Irama milik Mas Yos. Dan, hasilnya lagu Ellya disejajarkan dengan lagu ‘Patah Hati’ milik Rahmat Kartolo.

Ditangan Ellya dan Orkes Melayu Kelana Ria musik gengre Melayu cikal bakal dangdut semakin digemari. Lagu-lagu ‘Djanji’dan ‘Kau Pergi Tanpa Pesan’ sama halnya dengan lagu ‘Boneka dari India’.

Usai mendapat nama di dunia musik, Ellya merambah ke dunia akting.  Sejak tahun 1959 tercatat sudah 20 lebih film layar lebar yang dibintangi Ellya.

Diantaranya, film ‘Dibalik Pintu Dosa’(1970) main bersama Ida Royani dan Farouk Afero, ‘Dunia Belum KIamat’ (1972) bersama Muchsin Alatas dan Titik Sandora, ‘Bing Slamet Anak Jalanan’ (1972) bersama Bing Slamet, Ateng,dan Iskak, ‘Benyamin Biang Kerok’dan ‘Buaye Gile’ bersama Ida Royani, Benyamin S, Hamid Arif Wolly Sutinah, dan banyak lagi. Jadi sangatlah pantas kalau Google menjadikan hari kelahiran Siti Alya Husnah alias Ellya Khadam dalam ilustrasi Doodle. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler