Beyond Expectations, untuk Tarian Kolosal Human Trafficking Karya Koreografer Doktor Ayo Sunaryo

- 30 April 2024, 18:59 WIB
Adegan Para Korban Human Trafficking yang terbelenggu penjara
Adegan Para Korban Human Trafficking yang terbelenggu penjara /Dokumen Adhit/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Universitas Pendidikan Indonesia beberapa waktu lalu bekerjasama dengan Free and Safe Indonesia Foundation (FSIF) menggelar seremoni pembukaan ‘Permainan Futsal 60 jam Non-Stop’. Rangkaian kegiatan yang berlangsung di Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, 26 April 2024 berlangsung dengan sukses dan mendapat apresiasi dari berbagai kalangan.

Keberhasilan bermain futsal 60 jam, yang diselenggarakan sejak 26 hingga 29 April 2024 sejatinya memecahkan rekor dunia, Guinness World Records. Di acara pembukaan yang berlangsung di Gymnasium UPI pada tanggal 26 April 2024 dipertunjukan Tari Kolosal atau opening ceremony.

Tarian dipersembahkan UPT Kebudayaan UPI dibawah Wakil Rektor 3 bidang Inovasi, Kebudayaan dan Sistem Informasi (IKSI). Bekerjasama dengan Prodi Seni Tari, Prodi Pendidikan Musik Dan Seni Musik, Prodi Desain Komunikasi Visual dan Prodi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Seni Dan Desain (FPSD). Juga didukung oleh mahasiswa FPTK, FPBS, FPEB, FPIPS, FPMIPA Dan FPIPS yang tergabung dalam UKM KABUMI dan Teater Lakon UPI.

Baca Juga: Aposteriori; Seni Nusantara, Medan Ekspresi dan Keterpanggilan Insan Kampus

Tema 'Human Trafficking' diangkat sebagai isue, yang menurut data The Global Slavery Index diperkirakan sekitar 1.220.000 orang Indonesia menjadi korban Human Trafficking. The Global Slavery Index juga menaksir bahwa 70.000 hingga 80.000 anak-anak Indonesia di jual untuk seks, bahkan dipercaya angka tersebut lebih tinggi di lapangan.

Perdagangan manusia merupakan bentuk lain dari perbudakan manusia, salah satu tindakan buruk yang mengebiri harkat dan martabat manusia. Semakin maraknya perdagangan manusia tak terkecuali di Indonesia dan negara berkembang lainnya.

Sumber lain mengatakan bahwa maraknya perdagangan manusia diakibatkan dari krisis ekonomi yang mengguncang negara-negara berkembang, dan korban yang paling banyak adalah perempuan dan anak-anak anak dibawah umur. Kejadian yang pada akhir-akhir ini menggemparkan adalah adanya perdagangan manusia yang terjadi pada pelajar yang magang diluar negeri.

Baca Juga: Peringati Adeging Mangkunegaran ke-267, Pura Mangkunegaran Gelar Trilogi Tari

Pementasan ini menggunakan 200 orang penari dan 50 orang musisi yang berstatus dosen dan mahasiswa UPI yang dipentaskan di atas arena yang berukuran 20meter X 50meter. Kepala UPT Kebudayaan UPI, Dr Ayo Sunaryo MPd,  sekaligus sebagai dramaturg membuat pertunjukan ini dengan waktu yang cukup singkat.

Adapun koreografer adalah Galih Mahara yang dibantu beberapa orang co-koreografer. Ada  Egi Rifaldi, M.Pd., R. Angga Gusmawan Sukma, S.Pd., Rizky Haeruman, S.Pd., dan Dilan Ardiansyah.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah