Baca Juga: Tinggal 0,4% Warga Kabupaten Bandung Belum Lakukan Perekaman e-KTP
“Harus dipastikan waktunya, karena semua warga di Cikareumbi petani semua pasti harus pergi ke kebun. Karenanya setelah dipastikan, pada pagi hari tidak ada yang pergi ke kebun, tapi bersama-sama menggelar tradisi Ruwatan Bumi,” ujar Effendi.
Kegiatan biasanya dilaksankan awal pekan antara hari Senin hingga Kamis. Diluar waktu itu merupakan larangan atau dianggap para orang tua kurang tepat.
Hari Senin dianggap waktu yang paling tepat. Warga Cikareumbi mulai dari orang tua, kali perembuan, anak muda, remaja hingga anak kecil sejak pagi hari sudah membentuk kelompok kecil di jalanan kampung atau di teras rumah.
Baca Juga: Oli Tumpah, Belasan Pengendara Sepeda Motor Terjatuh di Jalan Mahar Martanegara
Baca Juga: Puspresnas Adakan Medical Online Championship
Setelah sesepuh kampung Aki Endun mengiyakan, barulah rombongan bergerak menuju Gunung Hejo yang merupakan sumber utama mata air yang juga diyakini sebagai salah satu sumber air untuk sungai-sungai di wilayah barat Kota Bandung, seperti Cibarani, Citepus, Cipaganti dan lainnya.
Iring-iringan warga menuju Gunung Hejo yang berjarak sekitar 7 kilometer dari perkampungan mengular diiringi canda tawa dan senda gurau. Hingga perjalanan menuju anak gunung Tangkuban Perahupun tidak terasa.
Digunung Hejo, tanpa mendapat perintah warga laki-laki langsung membersihkan mata air dan juga saluran air. Sementara kaum ibu mempersiapkan makanan yang sebelumnya sudah dibekal.
Baca Juga: Tindakan Pepe Undang Amarah Arteta