Batik Gutha Tamarin Mulai Dilirik

- 10 Desember 2020, 13:30 WIB
SEJUMLAH perserta Workshop Batik Gutha Tamarin dalam rangkaian Pameran seni rupa ‘Re-BUNG’ melakukan praktek langsung pembuatan desain batik bertempat di Thee Huis Gallery Taman Budaya Jawa Barat.
SEJUMLAH perserta Workshop Batik Gutha Tamarin dalam rangkaian Pameran seni rupa ‘Re-BUNG’ melakukan praktek langsung pembuatan desain batik bertempat di Thee Huis Gallery Taman Budaya Jawa Barat. /Portal Bandung Timur/Heriyanto Retno/

Baca Juga: Musda MUI, ‘Mempererat Ukhuwah Islamiyah dan Mempererat Islam Wasilah’

Diungkapkan Niken, teknik gutha tamarin merupakan pengembangan teknik membatik tradisional yang kerap disebut sebagai  batik dingin. Karena tidak membutuhkan alat pemanas layaknya proses yang biasa ditemukan saat menggunakan malam.

Tahapan proses pembuatannyapun menurut Niken, amat sederhana, dimana biji asam yang diekstrak menjadi bubuk halus itu kemudian dicampur dengan air dan lemak nabati atau mentega hingga membentuk pasta. Pasta biji asam tersebut cukup dimasukan ke dalam plastik segitiga (piping bag) yang dilubangi bagian ujungnya.

“Perupa hanya perlu menggoreskan pasta-pasta tersebut di atas pola yang sudah dibentuk atau langsung menuangkan imajinasi begitu saja. Maka, membatik dengan teknik yang satu ini juga tak memerlukan canting dalam menciptakan outline atau garis pembentuk gambaran, serta teknik gutha tamarin penggunaannya tidak terbatas pada jenis kain tertentu dengan pewarna dapat disesuaikan bertdasar karakter kain yang digunakan,” pungkas  Niken.(heriyanto)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah