Sendratari Pendekar Gunung Bohong, Bukti Kota Cimahi Sarat Sejarah

- 19 Juni 2022, 07:02 WIB
Sendratari Pendekar Gunung Bohong karya Hermana HMT tampil di puncak Hari Jadi Kota Cimahi ke 21 pada Sabtu 18 Juni 2022 malam di Lapang Rajawali Kota  Cimahi.
Sendratari Pendekar Gunung Bohong karya Hermana HMT tampil di puncak Hari Jadi Kota Cimahi ke 21 pada Sabtu 18 Juni 2022 malam di Lapang Rajawali Kota Cimahi. /Portal Bandung Timur/may nurohman/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Tahun terahir Perang Dunia ke II, 6 Agustus 1945 Amerika Serikat menjatuhkan bom-bom uranium di Hirosima. Tiga hari kemudian 9 Agustus 1945 Amerika Serikat menjatuhkam bom-bom plutonium di Nagasaki. Enam hari setelah pengeboman Nagasaki, 15 Agustus 1945 Jepang menyatakan menyerah pada Sekutu

Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh para pemuda dan pejuang Indonesia untuk segera menyatakan kemerdekaannya pada dunia. Ditengah kokosongan kekuasana jepang dan bangsa asing lainnya, tepat tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno – Hatta memplolamirkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Tapi perang belum usai, Jepang pulang, Sekutu datang, pasukan Belanda mendompleng, rakyat Cimahi terus berjuang dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan sejata rampasan dan tangan kosong.

Baca Juga: Diikuti 350 Ribu Orang, Senam Bandung Bedas dan Jabar Juara Pecahkan Rekor MURI

NICA ingin Cimahi kembali menjadi kawasan militernya. Tapi rakyat Cimahi tidak berpangku tangan. Demi kedaulatan bangsa, api perjuangan rakyat Cimahi terus menyala. Pekik kemerdekaan terus bergemuruh digaris depan medan pertempuran. Meski kekuatan persenjataan lawan lebih hebat, para pejuang Cimahi tak gentar menjemput maut, demi lenyapkan penjajahan dan penindasan di bumi pertiwi.

Dari sekian banyak para pejuang Cimahi yang bergabung di PETA, TKR, BKR, BARA, AMI, TRI dan lainnya, ada satu pasukan pejuang kemerdekaan dari kawasan kaki Gunung Bohong (sekarang Padasuka Kota Cimahi) yang dipimpim oleh seorang Kiyai bernama RH. Usman Domiri.

Usman Domiri bersama murid-murid pengajian Gunung Bohong membentuk badan perjuangan dengan sebutan pasukan Fisabilillah. Tempat pengajian sekaligus rumahnya dijadikan markas perjuangan. Mereka  dilatih berperang oleh salah seorang penseunan Sersan KNIL murid pengajian Kiyai Usman.

Baca Juga: Partai NasDem Usulkan 3 Nama Bacapres Termasuk Sang Kuda Hitam Pilpres 2024

Pasukan Fisabililah, pasukan Hizbullah dan pasukan pejuang lainnya di berbagai penjuru kawasan Cimahi terus bertumpur, melakukan perlawanan dan menyerang NICA sehingga tidak sedikit korban berjatuhan, baik dari pejuang kemerdekaan maupun tentara NICA.

Kekuatan persenjataan lawan sulit ditandingi. Tak ada jalanlain, Tentara Republik Indonesia (TRI) perintahkan objek-objek pital kawasan Bandung termasuk Cimahi dan sekitarnya mesti dibumihanguskan dengan cara dibakar agar tentara Sekutu dan NICA tidak dapat mengunakannya sebagai maskas strategi militer mereka.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah