Angklung’s Day Berlangsung Meriah, Belasan Anak Jatuh Pingsan

- 20 November 2022, 19:30 WIB
Hari Angklung Dunia Angklung's Day 2022 Minggu 20 November 2022 diikuti  ratusan peserta dari  berbagai komunitas dan sekolah yang berlangsung di pelataran Gedung Sate Bandung dibuka  Staf Ahli Pemerintahan, Hukum dan Politik Provinsi Jawa Barat Engkus Sutisna.
Hari Angklung Dunia Angklung's Day 2022 Minggu 20 November 2022 diikuti ratusan peserta dari berbagai komunitas dan sekolah yang berlangsung di pelataran Gedung Sate Bandung dibuka Staf Ahli Pemerintahan, Hukum dan Politik Provinsi Jawa Barat Engkus Sutisna. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat menggelar Hari Angklung Dunia ke-12 yang berlangsung Minggu 20 November 2022 di pelataran Gedung Sate Jalan Diponegoro Bandung. Berkolaborasi dengan komunitas angklung Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Kabumi, Hari Angkung Dunia diikuti ratusan komunitas angklung dan sekolah berlangsung meriah.

Peringatan tahunan dalam rangka ditetapkannya Angklung sebagaiwarisan budaya takbenda kemanusiaan atau representative list of intangible cultural heritage of humanity oleh badan dunia UNESCO pada 16 November 2010, sedianya akan dibuka oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Namun acara yang berdasarkan jadwal akan berlangsung pada pukul 08.00 WIB akhirnya dibuka oleh Staf Ahli Pemerintahan, Hukum dan Politik Provinsi Jawa Barat Engkus Sutisna, pada pukul 09.20 WIB.

Dalam sambutannya, Engkus Sutisna mengatakan bahwa masyarakat Jawa Barat tidak terlepas dari tanaman bambu. “Masyarakat Sunda mah mengenal tanaman bambu sejak lahir sampai meninggal, ti iwung nepi ka padung,” ujar Engkus Sutisna.

Baca Juga: Beredar Hoaks Jadwal Seleksi PPPK Kemenag 16 November - 7 Desember 2022, Ini Penjelasan Kemenag

Disampaikan Entis Sutisna, tanaman bambu kaya akan nilai filosofi, demikian pula halnya dengan alat musik bambu angklung. “Musik angklung bukan hanya sekedar alat musik untuk memainkan nada dan irama, tetapi juga sebagai pusaka kehidupan yang harus dijaga dan dirawat, apalagi setelah diakui sebagai warisan budaya Indonesia asal Jawa Barat yang menjadi warisan budaya dunia,” ujar Entis Sutisna.

Angklung’s Day dibuka dengan tarian dan diikuti dengan kesenian angklung tradisional Angklung Buncis dari Kampung Adat Cireundeu Kota Cimahi. Acara dilanjutkan dengan memainkan angklung secara kolosal oleh lebih dari seribu orang memainkan komposisi lagu Manuk Dadali karya Alm. Sambas Mangundikarta dan dipungkas komposisi Heal The World milik Michael Jackson.

Perhelatan Angklung’s Day dalam rangka Peringatan 12 Tahun Angklung Mendunia, juga diwarnai belasan peserta yang mengalami jatuh pingsan serta pusing dan mual. “Umumnya karena pusing dan mual, mungkin karena lama kepanasan, belum sarapan atau sebab lainnya,” ujar petugas PMI Kota Bandung yang berada tidak jauh dari lokasi  panggung utama.

Baca Juga: Mantan Ketua DPRD Jawa Barat Beserta Istri Sudah Ditahan, Segera Jalani Persidangan

Molornya waktu penyelenggaraan tidak hanya dikeluhkan oleh peserta Angklung’s Day, tetapi juga oleh guru pembimbing maupun orang tua pengantar. “Ya, sangat disayangkan acara yang diselenggarakan sekelas provinsi masih tidak on time, seharusnya bisa diperhitungkan karena peserta kebanyakan anak-anak yang kondisi fisiknya tidak sama dengan orang dewasa, apalagi harus datang sejak pagi hari,” ujar Firmansyah, salah seorang orang tua peserta.

Badan dunia United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) tekah memasukan alat musik angklung daam warisan budaya takbenda atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada 16 November 2010.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah