Saung Angklung Udjo Sudah Dapat Dikunjungi

- 14 September 2021, 03:00 WIB
Pengunjung Saung Angklung Udjo di Jalan Padasuka Kota Bandung sudah kembali dapat berkunjung dan bermain angklung.
Pengunjung Saung Angklung Udjo di Jalan Padasuka Kota Bandung sudah kembali dapat berkunjung dan bermain angklung. /iortal Bandung Timur/hp.siswanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Destinasi wisata budaya Saung Angklung Udjo (SAU) di Jalan Padasuka Kota Bandung Senin 13 September 2021 mulai beroperasi. Meski pada masa relaksasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa dan Bali yang kembali diperpanjang hingga 20 September akan datang jumlah pengunjung masih terbatas.

“Pengunjung yang saat ini hadir umumnya yang sudah booking tiket sejak tahun lalu sebelum diberlakukan PSPB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Umumnya belum semuanya mengetahui tentang telah dibukanya kembali destinasi SAU hari ini jadi masih terlihat sepi,” terang Direktur Saung Angklung Udjo (SAU), Taufik Hidayat pada Portal Bandung Timur, Senin 13 September 2021.

Disampaikan Taufik Hidayat yang akrak disapa Ofik Udjo, mereka yang memesan langsung datang ke lokasi relatif masih sedikit dan mengalami kendala. Beberapa kendala yang dihadapi jika memesan secara on the spot yaitu pembatasan usia yang boleh masuk ke objek wisata.

Baca Juga: Sebanyak 42 Juta Orang Sudah Mendapat Vaksin Utuh  

"Saat ini masih ada kendala untuk sasaran pengunjung, karena umumnya yang berkunjung ke SAU anak-anak karena pembatasan usia otomatis mengurangi julah pengunjung. Belum lagi dengan persyaratan pengunjung sudah di vaksin, tentu ini menjadi alasan banyak yang sudah memesan tiket urung datang,” jelas Ofik Udjo.

Di samping pembatasan usia, kendala lainnya menurut Ofik Udjo adalah penggunaan QR Code pada aplikasi PeduliLindungi yang belum optimal. Pihaknya merasakan beberapa kendala di lapangan terkait dengan aplikasi PeduliLindung.

"QR Code PeduliLindungi juga menjadi kendala operasional destinasi wisata karena berbagai alasan. Ada pengunjung yang tidak memiliki HP android atau belum pengoperasionalkan QR atau tidak punya QR Code, ada lowbat, dan banyak lagi  kendala yang dialami pengunjung yang tentunya menjadi kendala kami juga sebagai pengelola destinasi," ujar Ofik Udjo.

Baca Juga: SKM Galura Grup Pikiran Rakyat Kembali Raih Penghargaan KCKR dari Perpusnas

Dikatakan Ofik Udjo, pengurusan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk skrining pengunjung dan karyawan dihimpun oleh Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia. Namun hal ini dirasakan pemanfaatan aplikasi tersebut belum optimal dan efektif.

"Ketika tadi menggunakan aplikasi itu ada tamu yang tidak bawa HP dan lowbat tidak menggunakan tipe OS Android, ada HP  space penuh, jaringan tidak lancar yang membuat aplikasinya kurang efektif di beberapa masih belum optimal," tambah Ofik Udjo.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x