Network
PORTAL BANDUNG TIMUR – Untuk kalipertama Wartawan Foto Bandung (WFB) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung menyelenggarakan pameran foto. Bertempat di Museum Kota Bandung Jalan Aceh 47 Kelurahan Babakan Ciamis, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung diselenggarakan Pameran Foto Bandung dan Kisahnya yang akan berlangsung sejak Rabu 27 September dan akan berakir 4 Oktober 2023 mendatang.
Dalam keterangannya, Ketua Pelaksana Pameran Foto Bandung dan Kisahnya, Ginanjar Arief mengatakan bahwa Pameran Foto Bandung dan Kisahnya menampilkan 67 frame foto hasil karya, 21 fotografer dari lima media, dari Pikiran Rakyat, Koran Gala, Republika dan media online lainnya. "Untuk jumlah foto untuk yang khusus pameran saja itu ada 57 frame, ada juga pameran foto di depan itu hasil foto para pemenang lomba Foto Pesona Paris Van Java sebanyak 6 foto dipamerkan. Jadi totalnya ada 63 foto," terang , Ginanjar Arief.
Dikatakan Ginanjar Arief, foto-foto yang dipamerkan merupakan hasil foto jejak rekam dari para jurnalis foto di Kota Bandung. "Teman-teman jurnalis foto Bandung yang sudah pernah merekam tahun ke tahun untuk Kota Bandung, dari pendidikan, sosial, budaya, dan lingkungan. Dari tahun 2007 yang paling tua, sampai 2023," kata Ginanjar Arief.
Baca Juga: Wartawan Foto Bandung Berbicara Lewat 122 Karya Foto di Kilas Balik 22 Tahun WFB
Menurut Ginanjar Arief, Pameran Foto Bandung dan Kisahnya, ditujukan agar para pengunjung bisa tahu perjalanan Kota Bandung dari rekaman kamera para fotografer. Dari penataannya pun di mulai dari tahun paling terkini hingga paling lawas di 2007.
Pameran ini berlangsung dari 27 September - 4 Oktober 2023 di Museum Kota Bandung. Ini merupakan kali pertama Wartawan Foto Bandung (WFB) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung dalam menyelenggarakan pameran foto. "Kami biasanya rutin menyelenggarakan dengan Pemerintah Provinsi Jabar. Kita bikin kilas balik Jabar," kata Ginanjar Arief.
Ia menambahkan, kisah-kisah yang terlukis dari rangkaian foto tersebut bukan hanya tentang keindahan Kota Bandung, tapi juga ada kritik di dalamnya. "Ada dukanya juga, seperti kemarin saat kepulangan almarhum Mang Oded," ungkapnya.
Baca Juga: Pameran Foto Bersejarah di Ereveld Pandu
Bukan sembarang foto yang dipilih masuk dalam pameran ini. Foto yang dipilih harus layak tayang dari segi komposisi, informasi, dan nilai historisnya. "Misalnya seperti foto Gedung Sate ini. Mungkin terlihat biasa saja. Tapi kita belum pernah merasakan Bandung yang sangat clear seperti ini. Foto ini saat PPKM diselenggarakan di masa-masa Covid-19," ujarnya.
Ia mengatakan, topik paling banyak yang diangkat dalam pameran foto tersebut mengenai peristiwa yang ada di Kota Bandung. Baik itu selintas atau isu yang saat itu terjadi di Kota Bandung.
