Imlek, Khongzili dan Sistem Penanggalan China, Begini Sejarahnya

- 29 Januari 2024, 14:17 WIB
Petugas di Vihara Dharma Ramsi Jalan Klenteng Kota Bandung, menyusun lilin persiapan menyambut Imlek 2022.
Petugas di Vihara Dharma Ramsi Jalan Klenteng Kota Bandung, menyusun lilin persiapan menyambut Imlek 2022. /Portal Bandung Timur/may nurohman/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Mendengar kata Tahun Baru cina atau yang dikenal dengan istilah Imlek, tak lepas dari kata Khongzili. Seperti diketahui tahun 2024 ini, perayaan tahun baru imlek jatuh pada Sabtu, 10 Februari 2024 Masehi atau bertepatan dengan 2575 Kongzili. Pemerintah RI pun telah menetapkan hari besar umat Khonghucu ini sebagai hari libur nasional.

Khongzili merupakan perhitungan kalender Imlek yang pertama kali diciptakan oleh Huang Di (Kaisar Kuning), 2698-2596 SM. Berdasarkan catatan sejarah, Huang Di adalah Raja sekaligus Nabi Purba Ru Jiao (agama Khonghucu) yang ketiga sesudah Nabi purba Fu Xi (2953-2838 SM) dan Shen Nong (2838-2698 SM), yang memerintah/memimpin Tiongkok pada waktu itu.

Ws. Chandra Wilantara dalam sebuah tulisan yang dipublikasikan di laman resmi Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia menjelaskan, berbicara tentang kalender, mau tidak mau harus bicara tentang astronomi.

Menurut dia, Huang Di adalah seorang ahli astronomi pada jamannya. Sistem kalender yang diciptakannya berdasarkan kepada negatif positif atau yin yang wu xing, dan lima unsur atau elemen.

"Yin dan yang atau negatif dan positif diwakili oleh Bulan dan Matahari, sedangkan lima unsur atau elemen adalah huo (api), shui (air), mu (kayu), jin (logam) dan tu (tanah). Setiap unsur juga terdiri dari elemen positif dan negatif," paparnya.

Ia menjelaskan, kelima unsur itu juga dapat disebut wu xing, lima bintang atau planet di dalam tata surya yang sangat besar pengaruhnya terhadap bumi, disamping bulan dan matahari.

"Kelima planet tersebut yaitu, Mars mewakili unsur api, Merkurius mewakili unsur air, Jupiter mewakili unsur kayu, Venus mewakili unsur logam dan Saturnus mewakili unsur tanah," katanya.

Dijelaskan. penanggalan ciptaan Huang Di ini disebut juga kalender Xia, karena yang menggunakan pertama kali adalah dinasti Xia (2205-1766 SM). Namun juga, lanjut Ws. Chandra Wilantara, disebut Nong Li atau kalender petani, karena sesuai dengan peredaran musim yang berdasarkan peredaran bumi mengelilingi matahari (Yangli).

"Kalender ini sangat berguna dan menguntungkan petani, karena saat itu mayoritas rakyat hidup dari bercocok tanam," tambahnya.

Semenjak jaman dinasti Han, sistem penanggalan yang resmi di Tiongkok tidak pernah berubah sampai akhir dinasti Manchu/Manqing, ketika sistem penanggalan resmi diubah menjadi Yang Lik (Masehi) oleh pemerintah Republik Tiongkok.

Halaman:

Editor: Syiffa Ryanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x