Goenawan Mohamad Pameran Tunggal di Lawangwangi Creative Space

- 3 Februari 2024, 01:04 WIB
Goenawan Mohamad dan Sunaryo membincangkan pameran retrospektif Goenawan Mohamad bertajuk "Sejauh ini...." di Lawangwangi Creative Space, Bandung, Jumat 2 Februari 2024
Goenawan Mohamad dan Sunaryo membincangkan pameran retrospektif Goenawan Mohamad bertajuk "Sejauh ini...." di Lawangwangi Creative Space, Bandung, Jumat 2 Februari 2024 /istimewa

Ayu Laksmi berpose didepan lukisan portret dirinya di pameran retrospektif Goenawan Mohamad bertajuk "Sejauh ini....." di Lawangwangi Creative Space, bandung, Jumat 2 Februari 2024 petang.
Ayu Laksmi berpose didepan lukisan portret dirinya di pameran retrospektif Goenawan Mohamad bertajuk "Sejauh ini....." di Lawangwangi Creative Space, bandung, Jumat 2 Februari 2024 petang. istimewa


123 Karya GM di Lawangwangi Creative Space


Kurator pameran, Wahyudin mengatakan pameran tunggal GM bertajuk "Sejauh Ini....” menggunakan konsep pameran retrospektif yakni pameran seni rupa yang menandai periode tertentu dan pilihan medium yang lebih lengkap terhadap seorang seniman atas pencapaiannya pada lini masa tertentu yang dianggap penting untuk diberi tanda khusus.

"Sejauh ini, dari 900-an karya akhirnya menjadi 123 karya untuk dipamerkan di Lawangwangi Creative Space, Bandung ini," katanya.

Wahyudin mengaku proses kurasi pameran restrospektif ini cukup menantang dan berlangsung dengan lancar, baik itu dialog dengan Goenawan Mohamad menyoal produksi artistiknya serta pilihan estetik yang mengeskplorasi pelbagai medium seni rupa yang bisa dikerjakan oleh seniman dan sasterawan ini.

45 Persen Karya GM Adalah Cetak Grafis

Master Seni Grafis Devy Ferdianto mengatakan saat ini ada sebanyak 45 persen dari proses kreatif GM adalah karya cetak grafis. Menurutnya, hal Itu luar biasa untuk seorang seniman.

Devi mengungkapkan karena alasan
saking terlalu kompleks tentang teknik grafis ini, maka saat GM dan sejumlah seniman lainnya ke Ubud, Bali dirinya menawarkan plate.

"Karya grafis apa yang cocok untuk seorang sastrawan ? Maka saya tawarkan artist book. Waktu itu terbitlah Kitab Kurawa. Setelah munculah ide ide, Kitab Hewan dan Kitab Hantu. Munculah karya-karya berikutnya. Sehingga lahir 150 plate grafis karya GM sampai sejauh ini.” katanya.

Sementara ini, Asmoedjo J. Irianto, kurator dan akademisi di FSRD-ITB, memberi pandangan bahwa seorang tokoh sastera seperti GM berkarya rupa justru menarik.

Halaman:

Editor: Dharmasurya Denni


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah