Bidik Pasar Kolektor Muda, Lawangwangi Creative Space Hadirkan galeri Hybridium

- 23 Februari 2024, 22:09 WIB
Pengunjung pameran By Hand: In The Fringe Exhibition sedang menikmati keindahan karya seni di ruang Hybridium Lawangwangi Creative Space
Pengunjung pameran By Hand: In The Fringe Exhibition sedang menikmati keindahan karya seni di ruang Hybridium Lawangwangi Creative Space /istimewa

PORTAL BANDUNG TIMUR - Perkembangan teknologi digital saat ini mendorong lahirnya new media art, seperti seni video, seni internet, dan seni digital dalam berbagai bentuknya.

Oleh karenanya, dalam konteks seni rupa kontemporer di Indonesia, ruang Hybridium hadir membawakan kembali peran seni minor atau craft.

Menurut Andonowati, direktur ArtSociates, Hybridium ini laiknya sebuah mini galeri untuk karya seni ukuran kecil seperti sketsa, drawing juga karya cetak grafis.

"Semua itu, menjadi penanda Hybridium sebagai galeri khusus karya multiple atau karya seni dengan edisinya terbatas (diproduksi lebih dari satu pieces)," kata Andonowati, Jumat 23 Februari 2024.

"Selain karya seni grafis, imbuhnya, ada juga karya video seni atau karya digital yang diproduksi dengan jumlah edisi terbatas," imbuhnya.

Andonowati menuturkan, segmentasi pasar seni di Hybridium lebih menyasar kepada kolektor-kolektor muda karena harganya lebih terjangkau dengan karya-karya seniman dengan scale yang lebih kecil dan memiliki edisi atau jumlah terbatas.

"Dengan demikian, kolektor muda dan pecinta seni yang baru punya destinasi hunting koleksi mereka di Bandung utara, yaitu Hybridium," kata Andonowati.

Di Hybridium, kata Andonowati, karya trimatra seperti objek instalasi, keramik, tapestri, patung figurin dan benda seni dengan scale/ukuran yang lebih kecil dengan material logam, kayu, kertas, serat, dan lain-lain juga dapat diapresiasi.

"Melalui pameran berjudul By Hand: In The Fringe Exhibition yang dikurasi oleh Asmudjo J. Irianto menjadi penanda kehadiran ruang Hybridium di lingkungan Lawangwangi Creative Space, Bandung" katanya.

Lebih jauh, Andonowati mengungkapkan bahwa Hybridium sendiri menawarkan konsep ruang di mana keberagaman seni rupa kontemporer dapat bersatu, tentunya dengan harga yang lebih terjangkau karya seniman-seniman terpilih.

Ruang keberagaman Seni Rupa Kontemporer

Asmudjo J. Irianto, kurator pameran perdana di Hybridium, mengatakan bahwa Hybridium dapat menjadi galeri alternative untuk seniman-seniman yang recognize dengan karya multiple/edisi, harga jual lebih murah.

"Hybridium bisa mengakomodasi karya seniman arus bawah, seniman arus tengah yang sulit masuk ke galeri-galeri besar. Hybridium justru bisa mengakomodasi karya-karya contemporary craft yang cenderung personal - lebih representasi personal dari pada fungsional," katanya.

Asmudjo berharap Hybridium dapat menjadi wadah yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan seni rupa di Indonesia, khususnya karya-karya yang bersumber dari kebudayaan material tradisi yang kaya dan beragam.

"Kami mengundang para seniman, kolektor, dan masyarakat luas untuk menjelajahi keberagaman seni rupa kontemporer di Hybridium," katanya.

Asmudjo menegaskan, dengan membuka pintu bagi karya-karya multiple, objek, dan contemporary craft, Hybridium ingin menjadi pelopor dalam mendukung kembali apresiasi terhadap teknik, keterampilan tangan, dan keindahan dalam seni rupa kontemporer.

Inklusif dan Frendly

Mujahidin Nurrahman, salah seniman yang menyajikan karya print di Hybridium, memaparkan ekspektasi dengan kehadiran Hybridium menjadi pilihan publik untuk menikmati karya seni dengan suguhan yg lain khususnya karya digital print atau teknik konvensional biasanya oleh seniman establish yang lebih terjangkau.

“Ruang Hybridium terasa lebih inklusif dan lebih friendly ketimbang galeri Lawangwangi yang lebih eksklusif. Hybridium bisa merangkul seniman medium printing di luar seniman mainstrem, misal ilustrator, desain grafis yang ingin menyajikan projek-projek multiple," katanya.

"Sehingga, ArtSociates bisa berbagi jejaring kolektor kepada seniman-seniman di komunitas lain di luar seniman yang sudah hidup di pasar arus utama.” imbuh Mujahidin

Pameran “By Hand: In The Fringe Exhibition” ini terbuka untuk umum mulai tanggal 23 Februari - 23 Maret 2024.

Usai pameran ini kolektor muda dan para pecinta seni dapat langsung mengunjungi Hybridium yang berada di selatan gedung utama Lawangwangi Creative Space, yaitu gedung yang bersebelahan dengan amphyteatre dengan view kota Bandung dan Bandung Barat.***

Editor: Dharmasurya Denni


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x