Baca Juga: Panglejar 1925, Gedung Cagar Budaya Ikonik Jadi Spot Foto Instagramable
Tidak banyak keterangan ataupun literasi yang menceritakan lebihjauh tentang sepakterjang Embah Malim dalam melakukan siar Islam di wilayah Babakan Surabaya. Demikian pula halnya dengan latarbelakang kehidupannya, baik istri maupun anak keturunannya.
Ketidakadaanya keterangan tentang Embah Malim tersebut dikarenakan adanya berbagai upaya pihak Belanda pada masa perang mempertahankan kemerdekaan yang mencoba memutarbalikan fakta. Bahkan dimasa setelah kemerdekaanpun masih ada upaya-upaya untuk membongkar kawasan pemukiman warga di Babakan Surabaya yang hendak dijadikan kawasan industri ataupun pabrik.
Tidak ada angka pasti tentang wafatnya Embah Malim atau Jaluddin. Hanya di nisan makamnya yang tertulis dengan tulisan Palawa disebutkan nama serta angka tahun kematian 1850.(Muhammad Julfatansah)***