Bulan Sya'ban Bulan Sholawat, Ini Amalan yang Disarankan Dilaksanakan di Bulan Sya'ban

24 Februari 2023, 05:46 WIB
Melaksanakan sholat fardhu secara berjamaah dan memperbanyak sholat sunnah dengan diisi bersholawat dan memperbanyak istighfar di sarankan pada bulan Sya'ban. /Portal Bandung Timur/hp siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Malam Nisfu Sya’ban merupakan salah satu malam yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Muslim. Pada malam itu ada banyak keistimewaan dimana setiap umat Muslim melaksanakan amalan akan langsung dicatat oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

“Mengutip pendapat Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki tentang hadits riwayat An-Nasa’i yang meriwayatkan dialog Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad Shalallahu allaihi wassalam. ‘Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?’.

Kemudian Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam menjawab, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa,” ujar Ustad Didi Saefulloh  tentang hadits riwayat An-Nasa’i yang meriwayatkan dialog Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad Shalallahu allaihi wassalam.

Baca Juga: Polres Metro Jakarta Barat Ungkap Narkoba Jenis Sabu Seberat 277 Kilogram Senilai Rp415 Miliar

Dikatakan Ustad Didi Saefulloh, tentang hadist tersebut masih ada silang pendapat dikalangan alim ulama. Terutama berkaitan dengan maksud penyerahan catatan amalan ibadah setiap kaum Muslim.

“Menurut Sayyid Muhammad Alawi, ada beberapa waktu tertentu yang menjadi waktu penyerahan catatan amal kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala selain bulan Sya’ban, yaitu setiap siang, malam, setiap pekan. Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala tanpa menunggu waktu-waktu tersebut, yaitu catatan amal shalat lima waktu,” ujar Ustad Didi Saefulloh.

Selain amalan mengerjakan sholat fardhu serta sholat-sholat sunnah lainnya, amalan yang sangat dianjurkan dilaksanakan oleh setiap umat Muslim di bulan Sya’ban adalah mengerjakan dan memperbanyak sholawat. “Sebagaimana tersirat dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surah Al Ahzab ayat ke 56 yang artinya berbunyi, ‘Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya,” ujar Ustad Didi Saefulloh.

Baca Juga: Persib Bandung Menang Tipis Atas Arema FC Lewat Gol Melengkung Marc Klok

Surah Al Ahzab tersebut turun pada bulan Sya’ban, dan karenanya para sahabat Nabi menyebut bulan Sya’ban sebagai Bulan Sholawat. “Ibnu Abi Shai Al-Yamani mengatakan, bulan Sya’ban adalah bulan shalawat, karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran shalawat diturunkan dan pendapat ini dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam Al-Mawahib-nya, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat itu turun pada bulan Sya’ban tahun ke-2 hijriyah,” ujar Ustad Didi Saefulloh.

Selain amalan sholat fardhu dan sholat sunnah yang dicatat langsung oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala serta memperbanyak sholawat kepada Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam, amalan yang banyak dilakukan oleh setiap umat Muslim di bulan Sya’ban adalah Malam Nisfu Sya’ban. “Yaitu malam ke 15 di bulan Sya’ban, sebagaimana pada umumnya, waktu-waktu mulia dalam Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah, termasuk di antaranya malam Nisfu Sya’ban,” kata Ustad Didi Saefulloh.

Dalam kitab Qalyubi wa Umairah disebutkan, “Disunnahkan menghidupkan malam hari raya, Idhul Fitri dan Idhul Adha, dengan berdzikir dan shalat, khususnya sholat tasbih. Sekurang-kurangnya adalah mengerjakan sholat Isya berjamaah dan membulatkan tekad untuk sholat Shubuh berjamaah. Amalan ini juga baik dilakukan di malam Nisfu Sya’ban, awal malam bulan Rajab, dan malam Jumat karena pada malam-malam tersebut doa dikabulkan.”  

Baca Juga: Kemenkeu Kecam Tindak Penganiayaan dan Hidup Mewah Keluarga Pegawai Dirjen Pajak, Ini Langkah yang Ditempuh

Pada malam Nisfu Sya’ban di tanggal 15 bulan Sya’ban, ada banyak amalan yang dapat dilaksanakan setiap umat Muslim untuk mendapatkan limpahan rahmat dan hidayah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. “Sebagaimana disebutkan dalam kitab Qalyubi wa Umairah mengerjakan sholat Isya dan Subuh berjamaah di masjid, dan pada waktu antara sholat Magrib menunggu Isya dan setelah sholat Subuh merupakan waktu yang sangat tepat untuk memperbanyak sholawat serta berdoa, selain mengerjakannya usai sholat malam atau Tahajud,” ujar Ustad Didi Saefulloh menyarankan.

Sebagaimana disebutkan dalam hadist riwayat Al Baihaqi,  diriwayatkan Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad saw bersabda yang artinya; “(Rahmat) Allah swt turun ke bumi pada malam Nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan).”

Amalan lainnya yang dapat dilakukan oleh setiap umat Muslim pada bulan Sya’ban, khususnya pada Malam Nisfu Sya’ban adalah memperbanyak membaca dua kalimat syahadat. “Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia dan sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam Nisfu Sya’ban, sebagaimana disampaikan Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi’nanul Qulub Bidzikri ‘Allamil Ghuyub,” ujar Ustad Didi Saefulloh.

Dalam kitab Ithmi’nanul Qulub Bidzikri ‘Allamil Ghuyub, Sayyid Muhammad bin Alawi menyampaikan, “Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”

Amalan lainnya yang sangat dianjurkan dilakukan oleh setiap umat Muslim di bulan Sya’ban adalah memperbanyak istighfar. “Tidak ada seorangpun manusia di muka bumi ini yang bersih dari dosa dan salah, manusia dalam kesehariannya bergelimang dosa. Namun demikian Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang Maha Pengasih (Ar Rahman), Maha Penyayang (Ar Rahim), Maha Pengampun (Al Ghaffaru) dan Maha Pembuka Rahmat (Al Fattahu), pasti membuka pintu ampunan kepada umatNya,” ujar Ustad Didi Saefulloh.

Dalam kitab Ithmi’nanul Qulub Bidzikri ‘Allamil Ghuyub, Sayyid Muhammad bin Alawi menyampaikan, “Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya.” “Karenanya, meminta ampunan atau istighfar sangat dianjurkan terlebih lagi di malam Nisfu Sya’ban. Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Pada bulan Sya’ban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan,” pungkas Ustad Didi Saefulloh mengutip pernyataan  Sayyid Muhammad bin Alawi tentang manfaat istghfar. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler