Begini Cara Belajar Sabar dalam Menghadapi Segala Hal

- 19 Januari 2022, 05:00 WIB
Ilustrasi kesabaran.
Ilustrasi kesabaran. /pixabay/alexandra kohc/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Sabar bagi manusia merupakan kata yang sangat mudah diucapkan. Namun tidak sedikit orang yang tak kuasa menahan sabar hingga dikenal dengan ungkapan habis kesabaran.

Banyak orang yang mencoba belajar sabar, namun mereka kerap gagal hingga menemui batas-batas kesabaran. Lalu bagaimana manusia sebagai mahluk ciptaan Allah dapat berbuat sabar? Ust. Dudy Imanuddin Effendi, dalam salah satu tulisannya menyatakan, sabar bersama manusia-manusia pilihan dalam menyeru kepada jalan Rabb adalah perilaku sehat.

Dalam sebuah wasiat Alqur’an dijelaskan, sabar adalah inti kesehatan bagi seorang mukmin. Sabar tak tergoda kedua mata oleh tawaran gemerlap kehidupan dunia, sabar tak terbawa arus oleh orang-orang yang melupakan dzikir kepada Allah SWT, dan sabar tak terjerumus mengikuti orang-orang yang menuhankan hawa nafsu lagi melampaui batas.

Saat dihina, dicemooh, dan dicaci maki oleh manusia-manusia yang tak mau mengenal Rabb serta menihilkan nilai-nilai fitrah kemanusiaan, tetap sabar dengan menyikapinya penuh gerakan dan senyuman yang indah, dan manis.

Baca Juga: Liga 1 Indonesia, Gol Sematawayang Mohammed Rashid Selamatkan Persib Bandung

Sabar dalam membalas segala perilaku kejahatan dengan kebaikan. Tak mudah merespon secara tergesa-gesa dan membabi buta. Tetap tenang dan siaga dalam wujud kehati-hatian.

Saat diuji dalam medan perjuangan tetap sabar. Sabar yang didasari sikap tidak khawatir, tidak takut, dan tidak mundur ke belakang. Tetap sabar di garda terdepan dalam melakukan upaya-upaya perbaikan yang bisa menyelamatkan segenap manusia, di dunia dan di akhirat.

Saat diberikan kelebihan anugerah, tetap sabar dengan diiringi perilaku merundukkan hati, tak membusungkan dada saat keluar bersentuhan dengan sesama manusia. Tak mudah merendahkan martabat orang lain. Tetap santun dan lembut dalam menyuarakan setiap kebenaran pada semua strata sosial kemanusiaan.

Baca Juga: RUU TPKS Disetujui Jadi RUU Inisiatif, Hanya PKS menolak

Sabar adalah inti kesehatan. Dengan sabar mampu melepaskan penyakit paranoid, halusinasi, dan split personality yang terkadang melekat pada manusia-manusia yang tergesa-gesa, gegabah, tak teliti, dan dihinggapi ke-aku-an yang akut.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x