Isra Mi'raj 27 Rajab, Dua Perjalanan Penting Rasulullah Hingga Langit Ke Tujuh

- 13 Februari 2022, 05:00 WIB
Berikut Khutbah Jumat Singkat padat 2022 yang bertemakan perbaiki dan tingkatkan kualitas sholat kita menuju Isra Miraj
Berikut Khutbah Jumat Singkat padat 2022 yang bertemakan perbaiki dan tingkatkan kualitas sholat kita menuju Isra Miraj /Pexels/Fuzail Ahmad

Kemudian aku dibawa ke Sidratulmuntaha. Daun-daunnya besar seperti telinga gajah dan ternyata buahnya sebesar tempayan." Dia bersabda: "Ketika dia menaikinya dengan perintah Allah, maka sidrah muntaha berubah. Tidak seorang pun dari makhluk Allah yang mampu menggambarkan keindahannya karena indahnya. Lalu, Allah memberikan wahyu kepada dia dengan mewajibkan salat lima puluh waktu sehari semalam. Lalu aku turun dan bertemu Nabi Musa alaihi salam, dia bertanya, 'Apakah yang telah difardukan oleh Tuhanmu kepada umatmu? ' Dia bersabda: "Salat lima puluh waktu'. Nabi Musa berkata, 'Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan karena umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. Aku pernah mencoba Bani Israil dan menguji mereka'.

Dia bersabda: "Aku kembali kepada Tuhan seraya berkata, 'Wahai Tuhanku, berilah keringanan kepada umatku'. Lalu Allah subhanahu wata'ala. mengurangkan lima waktu salat dari dia'. Lalu aku kembali kepada Nabi Musa dan berkata, 'Allah telah mengurangkan lima waktu salat dariku'. Nabi Musa berkata, 'Umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan lagi'.

Dia bersabda: "Aku masih saja bolak-balik antara Tuhanku dan Nabi Musa, sehingga Allah berfirman: 'Wahai Muhammad! Sesungguhnya aku fardukan lima waktu sehari semalam. Setiap salat fardu dilipatgandakan dengan sepuluh kali lipat. Maka itulah lima puluh salat fardu. Begitu juga barangsiapa yang berniat, untuk melakukan kebaikan tetapi tidak melakukanya, niscaya akan dicatat baginya satu kebaikan. Jika dia melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan baginya.

Sebaliknya, barang siapa yang berniat ingin melakukan kejahatan, tetapi tidak melakukannya, niscaya tidak dicatat baginya sesuatu pun. Lalu, jika dia mengerjakannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan baginya'. Aku turun hingga sampai kepada Nabi Musa, lalu aku memberitahu kepadanya. Dia masih saja berkata, 'Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan'. Aku menjawab, 'Aku terlalu banyak berulang-ulang kembali kepada Tuhanku, sehingga menyebabkanku malu kepada-Nya'."

Dalam perjalanan begitu jauh namun waktu sangat cepat itu, banyak kejadian yang bisa diambil hikmah. Nabi Muhammad SAW adalah manusia satu-satunya di bumi yang bisa mengalami kejadian Isra’ Mi’raj. Karena itu, Isra’ Mi’raj sekaligus menjadi ajang pembuktian keimanan seorang muslim. Peristiwa Isra’ Mi’raj sejatinya adalah perwujudan mengajarkan komitmen dan kepercayaan yang total. Tanpa komitmen dan kepercayaan yang penuh, maka sulit sekali meyakini Nabi telah melakukan perjalanan sejauh itu dengan waktu sedemikian singkat.(syiffa ryanti)***

Halaman:

Editor: Agus Safari

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah