Pahala Ini Hilang Jika Ikuti Ceramah Online Melalui Layar Handphone

- 17 Februari 2022, 05:00 WIB
Penggunaan sarana komunikasi mempermudah untuk berbagai kegiatan, namun ada pahala yang dapat hilang saat beribadah menggunakan sarana  elektronik.
Penggunaan sarana komunikasi mempermudah untuk berbagai kegiatan, namun ada pahala yang dapat hilang saat beribadah menggunakan sarana elektronik. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Teknologi yang tersebut berkembang jauh dari yang diperkirakan sebelumnya. Teknologi internet beserta peralatan pendukung semakin canggih dan mudah didapat. Sehingga ruang virtula saat ini semakin digemari dan banyak dipakai hampir semua kalangan, termasuk para pedakwah yang melaksanakan ceramah online.

Melalui tulisannya di laman MUI Digital, Ketua Komisi Fatwa MUI Sulsel, Prof DR KH M Rusydi Khalid MA mengatakan, teknologi semakin canggih dengan hadirnya internet membuat peradaban baru bagi manusia untuk melakukan aktivitas keduniaan. Menurutnya, kecanggihan internet juga membuat banyak manusia terlena dan dimanjakan oleh teknologi ini.

"Dengan memiliki handphone seorang bisa berkomunikasi langsung dengan orang lain baik audio maupun visual. Ceramah atau kajian yang dulunya ramai di masjid semakin sunyi dan sepi oleh karena banyak jamaah yang lebih memilih nonton secara live lewat layar handphone di rumah masing-masing," ungkapnya, seperti dilansir Portal Bandung Timur dari laman MUI Digital, Rabu, 16 Februari 2022.

Baca Juga: Ternyata, Banjir di Kota Cimahi Banyak Korban Terdampak

Ia menegaskan, dalam Al-Quran sendiri umat Islam diperintahkan oleh Allah untuk memakmurkan masjid bahkan menjadi ciri orang beriman ketika sering ke masjid. Hal ini, lanjut dia, digambarkan Allah dalam Al-quran yang artinya “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk (At-Taubah: 18).

Dengan begitu, KH M Rusydi Khalid mengatakan, menghadiri taklim atau kajian keagamaan di masjid merupakan salah satu ciri orang beriman yang memakmurkan masjid. Bagi yang dekat rumahnya dari masjid, lanjut dia, akan sangat rugi jika tidak menghadiri majelis ilmu secara langsung karena tidak mendapatkan pahala berjamaah kecuali bagi orang yang tinggalnya jauh atau berhalangan.

"Jika seorang lebih memilih tinggal di rumahnya dengan menonton ceramah lewat handphone maka pahala jamaahnya juga akan hilang. Padahal di antara ciri orang beriman adalah memakmurkan masjid," tegasnya.

Baca Juga: PRMN dan Promedia Diperkenalkan Agus Sulistriyono pada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka

Ia menambahkan, orang yang mempelajari Al Qur’an di masjid disebut oleh Rasulullah akan mendapat ketenangan, rahmat dan pemuliaan dari malaikat sebagaimana sabda Nabi “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya” (HR. Muslim no. 2699).

Menurutnya, Rasulullah juga mengancam bagi orang yang tak mengikuti shalat berjamaah di masjid “Demi (Allâh) Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Sesungguhnya aku berniat menyuruh mengumpulkan kayu bakar, lalu aku menyuruh adzan untuk shalat. Kemudian aku menyuruh seorang laki-laki mengimami orang-orang. Setelah itu, akan saya datangi orang yang tidak menghadiri shalat jama’ah dan kubakar rumah-rumah mereka” .

Halaman:

Editor: Agus Safari

Sumber: MUI Digital


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x