"Alhamdulillah, Kabupaten Cianjur kebagian stoknya. Ada subsidi dari pemerintah sehingga harganya bisa lebih murah dari pasaran," terang Hugo Siswaya serya menambahkan, kebutuhan kacang kedelai di Kabupaten Cianjur rata-rata sebanyak 300 ton per bulan atau 10 ton per hari.
Dikatakan Hugo Siswaya, naiknya harga komoditas kacang kedelai saat ini karena dipicu perdagangan global. Artinya, harga komoditas kacang kedelai di tingkat dunia pun naik. "Situasi dan kondisinya secara umum memang seperti itu," jelas Hugo Siswaya.
Baca Juga: Keterpaduan Data Dukung Vaksinasi
Menurut Hugo Siswaya, kenaikan harga kacang kedelai impor yang tak terkendali, sempat membuat perajin tahu dan tempe di Kabupaten Cianjur mogok produksi selama tiga hari. Namun sekarang mereka sudah kembali berproduksi karena menyiasatinya dengan mengurangi ukuran.
"Kami juga sudah menyampaikan kepada masyarakat agar memaklumi kalau saat ini di pasaran ukuran tahu dan tempe berkurang serta harganya naik. Ini karena memang harga bahan baku juga naik," ujar Hugo Siswaya.
Dikatakan Hugo Siswaya, di Kabupaten Cianjur terdapat lebih kurang 200 lebih perajin tahu dan tempe. Sekitar 80 hingga 90 perajin di antaranya tercatat masih rutin bertransaksi dengan Kopti Kabupaten Cianjur.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Wafat
"Sekarang hampir semuanya melanjutkan produksi. Tapi, dengan terpaksa mengurangi ukuran dan menaikkan harga," pungkas Hugo Siswaya. (dani jatnika)***