PORTAL BANDUNG TIMUR - Peresmian pabrik obat tradisional berbahan daun kelor pertanda industri obat tradisional di Nusa Tenggara Barat sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pemerintah Nusa Tenggara Barat telah melakukan berbagai upaya dalam mendorong industrialisasi menggunakan produk lokal.
Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., menegaskan hal tersebut seusai meresmikan pabrik obat tradisional (UKOT) minuman serbuk daun kelor.
“Pabrik yang dikelola oleh CV Tri Utami Jaya bertempat di Jalan Sakura Raya Blok G No. 10 BTN Sweta Indah, Kota Mataram ini merupakan satu dari beberapa pabrik yang mengolah bahan lokal,” ujar .Zulkieflimansyah didampingi Kepala BBPOM Mataram, Drs. Zulkifili, Apt.
Baca Juga: Belasan Santri Mandi Bersama di Sungai, Satu Tenggelam Belum Ditemukan
Disampaikan Zulkieflimansyah CV Tri Utami Jaya yang memproduksi obat berbahan dasar tumbuhan lokal, merupakan salah satu produsen obat tradisional yang juga dibina oleh BBPOM Mataram.
“Dimana sejak tahun 2018 fokus pada obat tradisional berbahan baku kelor dan saat ini memiliki tiga produk obat tradisional yang telah mendapatkan izin edar POM TR dari Badan POM,” jelas Zulkieflimansyah.
Ditegaskan Zulkieflimansyah, dengan diresmikannya pabrik obat tradisional berbahan daun kelor, menjadi pertanda bahwa industri obat tradisional di NTB sedang mengalami perkembangan cukup pesat.
Baca Juga: Setengah Abad K3, Kecelakaan Ketenagakerjaan Masih Tinggi
“Lebih dari itu, kami pemerintah daerah sangat mengapresiasi pembangunan pabrik obat ini, dimana ditengah masa pandemi, CV Tri Utami Jaya, mampu bertahan dan berkembang dalam memproduksi obat berbabahan lokal,” ujar Zulkieflimansyah.