Pada Januari, Purchasing Managers Index Manufaktur Indonesia Meningkat

- 1 Februari 2021, 22:48 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. /foto dokumen sekretaris kabinet/

PORTAL BANDUNG TIMUR -  Ekspansif sektor manufaktur menunjukkan geliat industri pengolahan nonmigas di tanah air masih positif pada awal 2021. Peningkatan Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Januari, yang berada di level 52,2 atau lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar 51,3.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, pemerintah bertekad terus menciptakan iklim usaha yang kondusif. Sekaligus mengakselerasi penerapan berbagai program pemulihan ekonomi nasional dari imbas pandemi Covid-19.

“Secara pribadi, saya sangat berterima kasih kepada para pelaku industri yang tetap optimis di masa sulit ini. Kami akan semaksimal mungkin menjaga tren positif ini,” tuturnya di Jakarta, Senin 1 Februari 2021.

Baca Juga: Industri Kramik Plered Menuai Berkah di Masa Pandemi Covid-19

Dikatakan Agus Gumiwang, selama empat bulan terakhir ini, PMI manufaktur Indonesia terus melonjak dan hal ini merupakan rekor. Selain itu, peningkatan PMI manufaktur Indonesia pada Januari 2021 adalah yang tercepat selama 6,5 tahun terakhir dan terbesar sejak survei dimulai pada April 2011.

“Di tengah masa-masa sulit ini, kenaikan selama empat bulan berturut-turut. Hal ini menunjukkan bahwa rebound-nya ekonomi Indonesia akan semakin cepat,” terang Agus Guiwang sebagaimana dikutip dari laman setkab.go.id.

Kenaikan PMI manufaktur Indonesia pada Januari 2021 menurut  Agus Gumiwang, melampaui capaian PMI manufaktur Vietnam (51,3), kemudian Thailand (49,0), dan Malaysia (48,9). Sementara itu, PMI manufaktur ASEAN pada awal tahun ini berada di level 51,4.

Baca Juga: PCR Mobile, Lebih Dekatkan Pelayanan Pada Masyarakat

Kinerja gemilang dari sektor industri manufaktur di tanah air, juga tampak pada kontribusinya paling besar terhadap nilai ekspor nasional. Pada periode Januari-Desember 2020, industri pengolahan mampu mencatatkan nilai ekspor sebesar USD131,13 miliar atau naik 2,95 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x