Panen Masih Berlangsung, Diperkirakan Hingga Juni Bulog Tampung 1,4 Juta Ton Beras

- 9 April 2021, 09:00 WIB
Pegawai Gudang Bulog Cabang Bandung Jalan Gedebage mengangkut beras yang hingga saat ini stok beras di Gudang Bulog Cabang Kota Bandung mencapai 2.200 ton dapat mencukupi 6 bulan ke depan.
Pegawai Gudang Bulog Cabang Bandung Jalan Gedebage mengangkut beras yang hingga saat ini stok beras di Gudang Bulog Cabang Kota Bandung mencapai 2.200 ton dapat mencukupi 6 bulan ke depan. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti

PORTAL BANDUNG TIMUR - Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di gundang Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) hingga Juni 2021 mendatang bakal mencapai 1,4 juta ton. Selama Januari hingga 28 Maret 2021 Bulog telah menyerap beras di tingkat petani sebesar 200 ribu ton.

“Hingga bulan April ini stok beras di Bulog sudah mencapai lebih dari 1 juta ton. Bila dihitung sisa cadangan tahun lalu sebesar 800 ribu ton dan penyerapan hingga Mei yang diprediksi menyentuh 600 ribu ton,” ujar Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog Budi Waseso, dalam konferensi pers yang digelar secara virtual.

Disampaikan Budi Waseso, selama Januari hingga 28 Maret 2021, Bulog telah  menyerap beras di tingkat petani sebesar 200 ribu ton. Penyerapan gabah dan beras dilakukan secara bertahap di wilayah-wilayah yang telah memasuki masa panen.

Untuk penyerapan rata-rata per hari menurut Budi Waseso bisa mencapai 10 ribu ton. “Dengan begitu sampai April ini memperkirakan Bulog bisa menampung 300 ribu ton beras petani, sedangkan sampai Mei atau akhir masa panen, penyerapan bisa menyentuh 400 ribu ton,” ujar Budi Waseso.

Baca Juga: Wiku Adisasmito, Waspadai Muncul Varian Covid-19 E484K

Dijelaskan Budi Waseso, Perum Bulog,  tidak mengalami kesulitan masalah keuangan untuk menyerap beras. Saat ini,  bank-bank BUMN bersedia mendanai kebutuhan Bulog, bahkan mencapai Rp 4 triliun, dengan tingkat bunga setara komersial.

Namun diakui Budi Waseso,  Bulog mengalami masalah dari sisi hilir atau pendistribusiannya. Beras CBP yang dikelola Bulog selama ini harus melalui penugasan dari pemerintah untuk dapat keluar dari gudang.

Baca Juga: Buruh dan Pekerja Tekstil Kabupaten Bandung Berharap Dapat Giliran di Vaksin Covid-19

Sementara itu, CPB merupakan beras yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam keadaan kekurangan pangan, gejolak harga, keadaan darurat akibat bencana, dan kerawanan pangan.

“Bila tidak maksimal disalurkan, perusahaan akan terbebani bunga utang. Ini akan berdampak ke kerugian Bulog dan turun mutunya beras. Jadi yang paling penting bagaimana setelah menyerap itu, kepentingan penyalurannya apa,” pungkas Budi Waseso. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x