Bagus, Harga Jagung Pipilan Kering di Kabupaten Bandung di Atas Patokan Pemerintah

- 2 Oktober 2021, 05:00 WIB
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. H. A Tisna Umaran, M.P., saat panen jagung di Desa Ciherang Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung.      
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. H. A Tisna Umaran, M.P., saat panen jagung di Desa Ciherang Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung.     /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Produksi jagung pipilan kering yang dihasilkan para petani di Kabupaten Bandung, saat ini harganya sedang baik diatas harga patokan pemerintah. Harga jual yang baik dapat menjadi daya tarik bagi para petani untuk meningkatkan produksi jagung. 

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir H A Tisna Umaran, M.P.,  bahwa harga jagung pipilan kering di Kabupaten Bandung diatas patokan harga pemerintah. “Harga jagung pipilan kering saat ini tembus harga Rp 5.300 sampai Rp 5.500/kg. Sementara pemerintah mematok harga Rp 3.150/kg merupakan harga terendah," kata Tisna Umaran ketika dihubungi Portal Bandung Timur.

Dikatakan Tisna Umaran, bagi petani konvensional, dengan harga itu dinilai sangat bagus. Karena mereka bisa menjual dengan harga tinggi atau di atas harga patokan pemerintah. 

"Memang jagung yang dihasilkan petani Kabupaten Bandung, harga jualnya selalu di atas harga eceran terendah yang dipatok pemerintah," kata Tisna Umaran. 

Baca Juga: Fapet Unpad Luncurkan Program MBKM, Bersamaan dengan Dies Natalis ke-58

Tetapi untuk meningkatkan harga jual atau keuntungan yang lebih besar, kata Tisna Umaran, produksi jagung dalam bentuk pipilan kering itu diolah menjadi bahan pangan.  "Tidak lagi dijual dalam bentuk pipilan kering. Tapi bisa juga dijual dalam bentuk setengah jadi atau dalam bentuk berasan setelah melewati proses penggilingan," kata Tisna Umaran.

Dikatannya, dengan cara pengolahan seperti itu, ada nilai tambah bagi para petani, ketika produksi jagung itu diolah. "Kalau petani biasa, jagung yang sudah dalam bentuk pipilan kering, sudah dianggap cukup," kata Tisna Umaran.

Apalagi, lanjut Tisna Umaran, petani bisa membuat pakan ternak sendiri, tidak lagi melalui pabrikan modern. Produksi pakan ternaknya bisa dijual atau dipasarkan di Kabupaten Bandung, apalagi kebutuhan pakan ternak itu cukup banyak.

Tisna mengatakan, poduksi jagung yang dihasilkan Kabupaten Bandung itu untuk memenuhi kebutuhan pasar di luar daerah. "Apalagi pintu gerbang jagung Jawa Barat itu ada di Kabupaten Bandung, diantaranya di Kecamatan Nagreg sebagai sentra lahan pertanian jagung," kata Tisna Umaran.

Menurutnya, produksi jagung yang dihasilkan itu bisa mencapai 300 ton per hari, disaat memasuki puncak musim panen raya di Jabar. Produksi jagung itu selain di Kabupaten Bandung, juga di Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Bandung Barat dan kabupaten penghasil lainnya. "Ratusan ton jagung itu yang dijual ke pabrik pakan," tambah Tisna Umaran. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x