PORTAL BANDUNG TIMUR - Kebangkitan ekonomi pasca pandemi Covid-19 di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mulai menggeliat kembali. Setidaknya mulai terlihat di Taman Nasional Tanjung Puting, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah dengan mulai kunjungan wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara.
Taman Nasional Tanjung Putting yang terkenal dengan hewan primata endemik Orang Utan, sudah mendunia dan sangat luar biasa. Sepanjang perjalanan menuju Taman Nasional wisatawan wisatawan akan disajikan pemandangan sungai ditengah hutan tropis.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Destinasi Pariwisata Tanjung Puting di Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah sejak Senin 27 Juni 2022. Kegiatan berlangsung di DTW Taman Nasional Tanjung Puting, Desa Sei Sekonyer, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.
Baca Juga: NYPD Dalam Bebeberapa Pekan Terakhir Sibuk Atasi Lebah Bersarang di Pusat Kota New York
Sejalan dengan arah pandang Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo sesuai nawacita untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Pariwisata merupakan jawaban untuk mewujudkannya.
Menteri Parekraf/Baparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno memberikan pandangan dalam pengembangan destinasi pariwisata perlu mengimplementasikan Inovasi, Adaptasi dan Kolaborasi untuk mewujudkan destinasi yang berkualitas, terintegrasi dan berkelanjutan yang dengan semangat GERCEP, GEBER, dan GASPOL.
Pada Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2021, Desa Wisata Sei Sekonyer merupakan peserta dan menjadi desa binaan Kemenparekraf lalu pada tahun 2022 Desa Wisata Sei Sekonyer berhasil amasuk dalam 50 besar, ini merupakan sebuah prestasi yang perlu didorong oleh seluruh stekholder.
Baca Juga: Sapi Kurban Akan di Pasang Barcode, Sapi Indukan dan Anakan yang di Vaksin,
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kemenparekraf Baparekraf, Vinsensius Jemadu mengungkapkan Bimbingan Teknis ini sangat dibutuhkan oleh stekholder dan pelaku sektor parekraf di Kawasan Taman Nasional Tanjung Puting.
"Pengembangan pariwisata TN Tanjung Puting harus mengusung konsep pariwisata berkelanjutan, ekowisata memainkan peranan penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pelestarian sumber daya alam dan budaya. Kolaborasi stekholder menjadi kunci kesuksesannya,” ujar Vinsensius Jemadu.