Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemeritah Kota Bandung mendapatkan jatah 200 vaksin untuk hewan ternak dalam upaya menangani wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Hewan ternak untuk kurban tidak di beri vaksin tapi akan di pasang label atau barcode sehat dan layak jual.
“Kita telah mendapatkan vaksin dari Pemprov Jabar sebanyak 200 dan telah kita lakukan vaksin untuk sapi di Babakan Ciparay sebanyak 66 dosis dilokasi pertamakali wabah PMK ditemukan. Sementara sisanya kita berikan untuk sapi pedet (anak sapi),” terang Wali Kota Bandung Yana Mulyana pada wartawan Selasa 28 Juni 2022.
Dikatakan Yana Mulyana, karena keterbatasan vaksin yang di dapat Kota Bandung maka Pemkot Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung memprioritaskan sapi yang di vaksin. “Kami memprioritaskan sapi indukan dan juga sapi bibit atau anakan yang memiliki rentang usia panjang,” ujar Yana Mulyana.
Baca Juga: Diresmikan Agustus Mendatang, Pembangunan Fly Over Kopo Terkendala Cuaca dan Faktor Teknis
Sementara untuk sapi atau hewan ternak yang akan dijadikan hewan kurban menurut Yana Mulyana tidak masuk prioritas mendapatkan vaksin. “Nanti akan ada petugas pengawas yang sudah dibentuk DKPP untuk mengawasi peredaran sapi ataupun hewan ternak yang dijual untuk hewan kurban,” ujar Yana Mulyana.
Nantinya petugas pengawas akan memasangi label atau barcode sebagai penanda sapi atau hewan ternak yang di jual sehat dan layak dijadikan hewan kurban. “Di barcode itu nanti dengan aplikasi e selamat, jadi enggak bisa dituker tuker karena ada foto sapinya, pemiliknya, ada histori, dari si sapinya dari mana," terang Yana Mulyana.
Sementara untuk keterbatasan vaksin menurut Yana Mulyana, Pemkot Bandung tengah melakukan upaya mendapatkan vaksin. “Provinsi Jawa Barat (Jabar) mendapat tambahan dosis vaksin untuk mencegah penularan PMK dari Kementerian Pertanian sekitar 119.000 dosis dengan prioritas daerah sentra ternak, dan Kota Bandung hanya mendapatkan 200 dosis, kita tengah berupaya untuk mendapatkan tambahan,” pungkas Yana Mulyana. (heriyanto)***
