Pasar di Kabupaten Cianjur Hampir 70 Persen Tutup, Terdampak Pandemi dan Penjualan Online

- 27 September 2023, 18:59 WIB
Kondisi Pasar Cipanas di Jalan Raya Cipanas  Kabupaten Cianjur, dari 1883 kios dan toko hampir 70 persen memilih tutup tidak berjualan.
Kondisi Pasar Cipanas di Jalan Raya Cipanas Kabupaten Cianjur, dari 1883 kios dan toko hampir 70 persen memilih tutup tidak berjualan. /Portal Bandung Timur/dani jatnika/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Hampir 3 tahun ratusan kios di 3 pasar utama Kabupaten Cianjur tutup karena ditinggalkan pedagangan akibat sepi pembeli. Sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB selama pandemi Covid-19 dan disambung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM, konsumen atau pembeli memilih berbelanja via online.

Sebagaimana pantauan Portal Bandung Timur, Rabu 27 September 2023, di Pasar Muka di Jalan Dr Muwardi Kelurahan Muka Kecamatan Cianjur, yang biasanya rama sejak dini hari, kini hampir sepanjang hari lenggang. Demikian pula dengan Pasar Ciranjang di Jalan Raya Bandung Kelurahan/Kecamatan Ciranjang, serta di Pasar Cipanas di Jalan Raya Cipanas Kecamatan Cipanas, nasibnya tidak jauh berbeda.   

Diungkapkan salah seorang pegawai toko pakaian di pasar Muka, Lisna (27) penurunan pembeli mulai dirasakan sejak pandemi Covid-19. Namun setelah pandemi berakhir, penjualan malah semakin menurun drastis.

Baca Juga: Permendag Nomor 50 Tahun 2020 Akan di Revisi Terkit Aturan Perniagaan Elektronik

“Sejak terjadi pandemi Covid- 19 tahun 2020 penjualan mulai menurun hingga 2022 dan di tahun ini bukannya membaik malah semakin sepi pembeli,” kata Lisna, saat ditemui dikiosnya, Rabu 27 September 2023.

Menurutnya, para pembeli sudah beralih berbelanja dengan cara online seiring maraknya aplikasi jual-beli online. Kegiatan belanja secara offline atau datang langsung ke toko sangat minim.  “Jujur sangat turun drastis penjualan karena banyaknya yang jualan secara online,” katanya.

Hal senada diungkapkan Wati (42) Pedagang sandang di Pasar Ciranjang, kondisi tersebut telah dirasakannya selama beberapa bulan ke belakang. Beberapa pembeli yang datang pun merupakan pelanggan dan saudara-saudara atau kerabat.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Ajak Pelaku Usaha Mikro Kecil Jualan Secara Online

“Kondisinya sepi setiap hari, memang dampak dari penjualan online seperti live-live gitu. Paling sehari satu sampai dua aja yang terjual. Terkadang lima hari gak dapat-dapat pelanggan. Jangankan orang lain, anak-anak saya pun beli baju dari live-live gitu karena harganya murah,” tambahnya.

Sementara itu, kondisi tersebut juga dialami oleh Muhtar (35) yang juga Pedagang pakaian di Pasar  Cipanas. Bahkan teman-temannya sesama pedagang pakaian di lantai 2 pasar Cipanas sudah banyak yang tutup kiosnya karena sudah tidak tahan lagi akibat sepi pembeli

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x